Jumat, 26 Juli 2024.
NGANJUK (majanews.com) – Pemerintah Desa (Pemdes) Kedungsooko, Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk Jawa Timur, diketahui tahun 2020 lalu telah berupaya membenahi jalan Dusun Kedungsooko dengan cara perawatan, namun memasuki 2024 kondisi jalan paving tersebut kondisinya sudah tampak rusak dan sangat memprihatinkan. Terkabar dari warga ada pengguna saat melewati jalan yang rusak parah ada yang jatuh hingga berakibat luka.
Pantauan kuli tinta majanews.com dilokasi, pada hari ini, Jumat (26/7/2024), sejauh mata memandang kondisi paving sepanjang 380 meter dengan lebar 2 meter kondisinya sudah tidak rata, disejumplah titik lokasi kondisi paving terlihat hampir terangkat dari permukaan.
Sehingga, para warga saat melintas harus ekstra hati hati, karena jalan paving yang kondisinya sudah tak setapak lagi dan mempunyai kerusakan hingga kurang lebih 70 persen.
Lanjut penelusuran, tampak keberadaan adanya pemasangan prasasty kegiatan pekerjaan rehab paving K-300 dengan memakai sumber Dana Desa tahun 2020, dengan menelan anggaran sebesar Rp.73.265.300 (tujuh puluh tiga juta,dua ratus enam puluh lima ribu, tiga ratus rupiah).
Menurut salah satu warga setempat yang namanya enggan disebutkan diwaktu berbincang- bincang dengan majanews.com mengatakan, memang akses jalan di dusun yang ia tinggali waktunya pembenahan lagi.
“Kondisinya pun juga seperti ini dan pavingnya sudah tak rata lagi, sebenarnya jalan ini juga gak pernah dilalui truk besar, mengingat lebarnya juga pas pasan, hanya mobil kecil sejenis pickup yang melintas,” jelas ucapnya, Jumat (26/7/2024).
Masih penuturan warga, yang bikin awak media terkejut, warga menyebut pada bulan yang lalu akibat jalan paving rusak, ada pengguna jalan yang terjatuh.
“Lebih mirisnya luka akibat jatuh pelipis di kepalanya harus di jahit,” cerita warga tersebut.
Terpisah, Moh Taufik Sekretaris Desa (Sekdes) Kedungsooko Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk saat di temui kuli tinta di ruangan kerjanya menjelaskan, di Desa Kedungsooko setiap tahun ada usulan dan pekerjaan pembangunan, karena dalam menggunakan anggaran kita utamakan yang lebih urgent dulu.
“Dalam 3 tahun ini juga ada program dari anggaran 20 persen untuk ketahanan pangan, dan yang paling kita utamakan untuk akses jalan pertanian,” jelas pejabat Desa tersebut.
Masih dikatakan, selain itu bila ada warga untuk kegiatan pangan kita juga bisa alokasikan, tapi hampir rata rata di manfaatkan ke sarpras (sarana dan prasarana) untuk jalan menuju pertanian.
“Untuk tahun ini akan kita usahakan untuk sisa anggaran bisa dimanfaatkan ke jalan lingkungan warga,” pungkasnya.
Perlu diketahui, Suwono Kepala Desa (Kades) Kedungsooko Sukomoro Nganjuk saat dikonfirmasi tentang jalan rusak di Desa yang ia nahkodai dihubungi oleh majanews.com melalui sambungan selular Chat WhatsApp pada kamis 21.52 WIB kemarin, hingga hari ini Jumat (26/7/2024) tidak membalas konfirmasi kuli tinta majanews.com. ikuti lanjutan berita hanya di majanews.com.(nyoto)