Sabtu, 6 Juli 2024.
NGANJUK (majanews.com) – Berjalan sekitar 4 tahun kondisi 28 Kios di jalan Barito Kelurahan Begadung Kecamatan/Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Telah lumpuh tak berdaya alias mati suri, hal ini telah menjadi sorotan keras bagi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) LPRI DPC Nganjuk.
Hasil yang dihimpun media majanews.com, pembangunan 28 kios di selatan GOR Bungkarno telah selesai dikerjakan pada akhir tahun 2020 yang lalu, namun hingga memasuki pertengahan di tahun 2024 sekarang ini kondisi bangunan 28 kios justru mati suri tanpa kejelasan dalam pemanfaatan dan pengelolaan.
Dalam fakta, beberapa kali sempat terjadi lelang, namun dalam pelelangan belum membuahkan hasil kesepakatan secara maksimal antara pihak ke 2 dan pihak ke 3.
Beberapa bulan yang lalu di akhir tahun 2023, Hari, salah satu ASN Disporabudpar Pemerintah Daerah Kabupaten Nganjuk saat ditemui majanews.com menyampaikan, memang 28 kios saat ini dalam penanganan Disporabudpar, beberapa kali memang sudah dilelang tapi belum berhasil.
“Maka dalam waktu dekat akan kami kembalikan ke pihak pemerintah daerah kabupaten nganjuk,” ujar ASN Disporabudpar pada saat itu kepada awak media.
Joko Siswanto Ketua LSM LPRI DPC Nganjuk, mendesak Pemkab Nganjuk untuk segera bisa mengelola 28 kios, tujuannya agar bisa menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Nganjuk. Menurutnya apabila digandengkan pihak ketiga.
“Pastinya mereka mempunyai inovasi atau gagasan yang bagus untuk menghidupkan tata kelola manfaat 28 kios tersebut,” ulas Aktivis Nganjuk tersebut keepada awak media, Sabtu (6/7/2024) saat di temui di bascam pribadinya.
Masih dikatakan Joko Siswanto, dalam pengamatannya aebenarnya 28 kios tersebut mempunyai potensi bisa penyumbang PAD secara signifikan, bila pengelolaanya bisa ditangani dengan baik dan secara maksimal selain itu tata letak lokasinya juga strategis.
“Seharusnya Pemkab Nganjuk bisa mencari solusi terobosan demi terobosan ide yang ditunjang dengan program, agar 28 kios tersebut bisa dilirik peminat, tujuannya agar bisa segera bermanfaat demi meningkatkan PAD. menjadi penyumbang pundi-pundi pendapatan kas daerah,” tandas pungkas Joko panggilan akrabnya.(nyoto)