Diglontor Anggaran Milyaran, Mega Proyek Jembatan di Nganjuk Diduga Menyisakan Persoalan, Begini Kata Kades

Diglontor Anggaran Milyaran, Mega Proyek Jembatan di Nganjuk Diduga Menyisakan Persoalan, Begini Kata Kades

NGANJUK, (majanews.com) – Selesainya pekerjaan mega proyek kontruksi pembangunan jembatan di Desa Mungkung, Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur diduga menyisakan persoalan, fakta di lokasi kondisi 4 sayap jembatan terlihat tampak miring dan disinyalir rawan runtuh.

Hasil yang dihimpun media majanews.com, pekerjaan kontruksi pembangunan jembatan telah dikerjakan oleh CV Arkananta di bawah naungan konsultan pengawas CV Doka, dengan nama paket pembangunan jembatan mungkung (DAK Penugasan) dengan kegiatan penyelenggaraan jembatan jalan Kabupaten/Kota.

Untuk nilai SPK Rp. 9.293.766.000 (Sembilan Milyar Dua Ratus Sembilan Puluh Tiga Juta, Tujuh Ratus Enam Puluh Enam Ribu Rupiah), tanggal SPK 24 Juni 2024, dengan waktu pelaksanaan 150 hari kalender TA 2024, Sumber Dana DAK Kabupaten Nganjuk 2024.

Diketahui dalam melaksanaan pekerjaan kontruksi pembangunan jembatan Mungkung sesuai SPMK 24 Juni 2024, CV. Arkananta sukses menyelesaikan pekerjaan sesuai batas waktu 150 hari kerja dan berakhir pada tanggal 21 September 2024, namun selesainya pekerjaan memasuki bulan Desember 2024, kondisi sayap jembatan sudah mulai tampak ada perubahan.

Fakta terlihat, sayap jembatan yang mempunyai ketinggian kurang lebih 8 meter dan membentang secara tegak lurus dari dasar sungai tampak terlihat adanya kemiringan, dilokasi sayap jembatan diketahui tidak tampak adanya pancang maupun cor beton pendamping jembatan sebagai penguat sayap.

Sehingga diduga derasnya aliran air hujan sangat mudah untuk menghantam sayap jembatan dan sayap jembatan berpotensi tidak ber umur panjang.

Dasar, Kepala Desa (Kades) Mungkung Kecamatan Rejoso saat ditemui kuli tinta majanews.com diruangan kerja, pada kamis (13/02/2025) memaparkan, bahwa sebenarnya dari awal pekerjaan jembatan pihaknya sangat bangga.

“jembatan yang ada di desa kami penghubung antar desa dan kecamatan yang kondisinya sudah kronis bisa terealisasi pembangunan, dan pembangunan bisa selesai dengan baik,” tegas orang nomor satu sebagai pemimpin Desa tersebut.

Masih kata Kepala Desa Mungkung, kalau saya menilai untuk pekerjaan jembatan utama itu sudah bagus, cuma kalau mengenai sayap jembatan, dari awal saya sudah berupaya ikut partisipasi untuk mengingatkan.

“Seharusnya dalam pengerjaan sayap jembatan harus ada kemiringan dan bukan tegak lurus seperti itu, dan kalau memang sayap dalam pengerjaan di bikin tegak lurus dari kedalaman dan dan yang di atas itu harus imbang dan samping sayap ada rabat cor beton,” sambungnya.

Lebih lanjut, sehingga apa bila ada air hujan air tersebut tidak langsung menghantam sayap jembatan, tentunya air akan mengalir melalui rabat cor beton dan langsung mengarah ke sungai.

“Setahu saya sayap jembatan juga sudah di pancang, namun bagi saya itu percuma saja, karena pekerjaan dari awal sudah terlanjur. Kapan hari saya juga sudah telfon kepala dinas (Kadis) PUPR Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemdakab) Nganjuk, menurut kepala dinas PUPR, masih di evaluasi ulang,’ pungkas orang nomor satu di desa mungkung,(nyoto)