MOJOKERTO (majanews.com) – Ambruknya bangunan plengsengan di dusun Segaran Desa Dlanggu, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto mengundang reaksi geram warga setempat. Pasalnya, bangunan yang roboh tersebut tergolong baru dikerjakan sejak bulan Oktober 2024 lalu. Warga menduga ambrolnya atau robohnya plengsengan diduga tidak sesuai standar mutu.
“Dicurigai tidak sesuai standar mutu, bangunan yang direkomendasikan untuk sungai yang deras airnya,” aduan warga yang ditujukan redaksi majanews.com. beberapa hari yang lalu.
Masih warga, pondasi yang semestinya menggunakan batu kali tapi menggunakan batu kumbung, pasir juga menggunakan pasir urug bego dengan kwalitas jelek. Sambung tulis warga.
Adanya hal itu, majanews.com berhasil mengkonfirmasi Kepala Desa (kades) Dlanggu, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, Jawa timur. Di balai desa setempat. Rabu (15/1/2025).
“Kemarin permintaan dari warga, terkait tidak menggunakan batu andesit menggunakan batu kumbo,” jelas Kades yang mengaku mempunyai nama Mukhamad Nurhuda tersebut.
Masih dikatakan, mungkin dirasa menghemat biaya warga menggunakan batu kumbo.
“Kemarin itu waktu hujan deras disertai angin, banjir dan terjadi hal yang tidak di inginkan, termasuk roboh,” sambung Kades.
Ia juga akan secepatnya pihak lnya membenahi plengsengan yang roboh tersebut. Ia juga menegaskan bangunan dikerjakan pada bulan Oktober 2024 lalu dengan anggaran Dana Desa (DD) sebesar 103 juta lebih, dengan panjang pekerjaan 180 meter.
“Karena bangunan sebelumnya tidak masalah, mungkin itu salah kontruksi atau apa, karenakan memanjang. biasanya tidak di aliri air, kemarin hujan deras,” pungkas Kades.(mif/tim)