SURABAYA (majanews.com) – Relawan Rescue Mandiri Indonesia DPW Jatim ikut serta Rapat Koordinasi (Rakor) bidang pencegahan dan kesiapsiagaan BPBD bersama SRPB Jawa Timur. Dalam Rakor, di buka oleh Kalaksa Gatot Subroto di hotel Leedon Surabaya, dijalan Jaksa Agung Suprapto no.37 ketabang kecamatan Genteng Surabaya Jatim pada hari Sabtu 24 Agustus 2024 lalu.
Juan Falantino, sekjen RESMI DPW Jatim menjelaskan ke awak media majanews.com, Yuan Falantino Egbert perwakilan dari RESMI DPW Jatim (RESCUE MANDIRI INDONESIA DPW JATIM), mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesempatan yang diberikan kepada RESMI DPW Jatim untuk mengikuti RAPAT KOORDINASI ini.
“Informasi, relasi, dan ilmu yang kami peroleh sangat bermanfaat bagi pengembangan dan upaya kami dalam penanggulangan bencana,” ujar Sekjen tersebut.
Masih dikatakan, semoga ke depan RESMI DPW Jatim dapat memberikan kontribusi yang lebih maksimal dalam mendukung program dan kegiatan yang berkaitan dengan penanggulangan bencana. Kami berharap kerjasama ini terus berlanjut dan memberikan hasil yang optimal untuk masyarakat.
“Dan Semoga SRPB JATIM Semakin jaya, Terima kasih atas dukungan dan kesempatan yang telah diberikan,” pungkasnya.
Salam Tangguh ucapnya kesempatan Ketua RESMI DPW Jatim Bambang Siswoyo menyampaikan ke awak media majanews.com, pesan-pesan buat seluruh anggota dan pengurus RESMI yang di Jatim semoga ke depannya semakin solid kompak dan bermanfaat, tetap semangat demikian ucapnya.
Gatot, dalam sambutannya memberikan arahan untuk seluruh peserta rakor. Ada 6 arahan yang disampaikan yaitu:
- Peningkatan kapasitas aparatur dan masyarakat serta sarana prasarana dalam penanggulangan bencana.
- Membangun kesadaran kolektif akan kepedulian terhadap penanggulangan bencana.
- Menyatukan persepsi dalam perencanaan serta pelaksanaan program/kegiatan pengurangan risiko bencana antar OPD lembaga mulai tingkat pusat sampai dengan kabupaten kota.
- Membangun jaring komunikasi sampai ke level Desa/Kelurahan untuk desiminasi informasi kesiapsiagaan.
- Memperkuat koordinasi antar lembaga dalam satu klaster penanganan darurat untuk penanggulangan bencana yang lebih profesional.
- Membangun sinergi dan memperkuat koordinasi lintas sektor dalam, penyelenggaraan penanggulangan bencana yang melibatkan komponen, pemerintah, masyarakat, akademisi, media, dan dunia usaha.
Sebelumnya Gatot mengingatkan, Indonesia sebagai wilayah yang aktif gempa bumi memiliki potensi gempa yang dapat terjadi kapan saja dan dalam berbagai kekuatan. Dalam kasus gempa bumi, istilah megathrust seringkali muncul. Di Selatan pulau Jawa terdapat 3 segment megathrust yaitu segmen megathrust selat Sunda, segmen megathrust Jawa Barat-Jawa Tengah dan segment megathrust Jawa timur.
“Dimana ketiga segmen tersebut berpotensi gempa dengan kekuatan 8,7 SR ” tandasnya.
Gempa megathrust yang terkenal sebagai gempa terbesar di Bumi, berpotensi terjadi di Indonesia. Hampir semua catatan kejadian gempa ini dapat menimbulkan tsunami dan bahaya bagi masyarakat,” ucap Gatot.
Sebelumnya, koordinator Sekretariat Bersama Relawan Penanggulangan Bencana, Rakhmad Subekti Kimiawan, menyampaikan Rakor ini selain untuk. membahas program kerja tahunan juga ajang untuk saling mengabati rindu untuk saling menyapa.
“Jangan sampai kita hanya ketemu di lokasi bencana, kalau bisa ketemu di acara acara pertemuan semacamh ini, untuk berdiskusi agar bisa mengantisipas segala kemungknan, guna dapat mengurangi resiko bencana,” ujar Wawan. Dalam laporanya Bige Agus Wahyuono, Kabid Pencegahan & Kesiapsiagaan BPBD Jatim menyatakan. tema kali ini sangat tepat. Karena penanggulangan bencana merupakan salah satu bentuk pembangunan.
Lebih lanjut Bige memaparkan, bahwa penanggulangan bencana dapat dilakukan sebelum, saat dan sesudah.
“Dan kini lebih kita tekankan di fase pra bencana, sehingga dapat mengantisipasi dan meminimkan resiko bencana,” tandasnya. Ia juga menambahkan, Dalam rangkaian pebukaan juga dilakukan MOU antara SRPB Jatim dengan RRI Surabaya.
Setelah pebukaan dilanjutkan sesi materi pertama, tentang menejemen organisasi relawan yang disampaikan sekretaris SRPB Jatim.
Seusai Ishoma dilanjutkan materi 2, Capaian kerja SRPB Jatim oleh Rakhmad Bekti Kurniawan. Dilanjutkan Fokus Group Discussian (FGD) sebagai agenda utama untuk membahas program kerja.
Di hari ke 2, dilanjukan materi e-volunteer dan desk relawan oleh Zainal Fatah bidang kemitraan SRPB Jatim. Dan materi terakhir climate change adattation disampaikan Erfan Alif Pujiono, wakil koordinator SRPB Jatim.
Perlu diketahui, dalam acara ini berlangsung hingga Minggu 25 Agustus 2024 dengan mengusung tema spirit kemanusiaan memperkuat sinergi relawan penanggulangan bencana.(hadiman)