Habiskan Anggaran APBD Ratusan Juta, Bangunan Pamsimas di Baron Nganjuk Terkesan Tak Bermanfaat dan Terbengkelai

Habiskan Anggaran APBD Ratusan Juta, Bangunan Pamsimas di Baron Nganjuk Terkesan Tak Bermanfaat dan Terbengkelai

NGANJUK, (majanews.com) – Bangunan toilet yang berdiri tampak megah dan kokoh yang bersumber dari program Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) terletak di Tanah Kas Desa (TKD) Desa Baron Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk, terlihat bernasib tragis. faktanya tidak ada peminat pemanfaatan hingga bertahun tahun kondisi terbengkelai.

Hasil informasi yang di himpun media majanews.com dilokasi, bangunan yang mempunyai kwalitas kekokohan yang bertujuan untuk toilet umum justru malah tidak di minati oleh warga masyarakat Desa Baron, diketahui bangunan tersebut memiliki 6 kamar toilet serta di lengkapi tempat cuci tangan (Wastafel), selain itu lantai dasar serta dinding pun juga dilengkapi keramik.

Usut demi usut sesuai hasil informasi, pembangunan toilet dari program PAMSIMAS di Desa Baron di anggarkan dari anggaran pendapatan belanja daerah APBD Pemerintah Kabupaten Nganjuk TA.2017 silam, dalam pembangunan toilet memakai lahan Tanah Kas Desa (TKD) milik Pemerintahan Desa (Pemdes) Baron Kecamatan Baron Nganjuk.

Slamet Indrianto, Kepala Desa (Kades) Baron saat di temui dan dikonfirmasi majanews.com di kantor Desa Baron mengatakan, bahwa dirinya sebagai Kepala Desa tak menampik adanya bangunan toilet kondisinya terbengkelai dan tidak dimanfaatkan.

“Ia mas itu bangunan toilet sebelum saya menjadi Kepala Desa Baron, seingat saya itu bangunan pada tahun 2017 yang lalu, sebenarnya kedepan kita juga punya rencana, cumak masih rencana saja njih,” jelas orang nomor satu di Desa Baron tersebut, Kamis (13/3/2025).

Masih kata Kades Baron, kita punya rencana untuk kedepan akan kita manfaatkan sebagai bangunan semi rumah dan toko (Ruko).

“Setahu saya sejak berdirinya bangunan toilet program Pamsimas, memang tidak ada peminatnya, karena setiap rumah milik warga kami hampir keseluruhan sudah mempunyai toilet,” ungkap Kades.

Saat disinggung kuli tinta majanews.com, kalau sesuai aturan apakah kiranya berani pihak Pemerintahan Desa Baron membongkar bangunan toilet yang di biayai oleh anggaran APBD Pemerintah Daerah Kabupaten Nganjuk, Slamet Kades menjawab itu bisa menjadi masalah.

“Wah ya itu mas yang jadi masalahnya, kita juga akan berusaha mencari solusi apakah kira kira hal tersebut boleh apa tidak, kalau toh memang di perbolehkan kita buat bangunan semi ruko,” sambungnya.

Lebih lanjut, tujuannya biar bermanfaat dan ada peningkatan Pendapatan Asli Desa (PAD), “Tapi saya belum ada arah kesitu, ini masih wacana saja, karena kegiatan yang akan datang ini juga banyak sekali,” pungkas Kades.(nyoto)