Sabtu, 8 Juli 2023.
MOJOKERTO (majanews.com) – Anggaran Dana Desa ketahanan Pangan Desa Lebakjabung, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Ditahun 2022 menjadi pertanyaan warga sekitar. pasalnya, dalam pelaksanaan di Desa tersebut tidak ada pelaksanaan yang nyata yang diketahui oleh Achmad Yani sebagai ketua Lembaga Musyawarah Desa Hutan (LMDH) Desa setempat.
Achmad Yani, saat memberikan keterangan kepada majanews.com, tentang anggaran dana Desa ketahanan pangan tahun 2022 di Desa Lebakjabung, Kecamatan Jatirejo menyatakan, sepengetahuannya di desa-desa lain APBN atau APBD itu ada papan pengumumannya agar masyarakat tahu.
“Ini di Jabung tidak ada, tidak ada pengumuman dana desa itu, sehingga kami tidak tahu dana desa diperuntukan untuk apa saja,” jelas Achmad Yani yang juga mengaku sebagai ketua LMDH Desa Lebakjabung, Kecamatan Jatirejo. Saat ditemui di Sekretariat LMDH di lokasi Petilasan Gajahmada, Dusun Lebak Desa Lebakjabung, Kecamatan Jatirejo. Sabtu (8/7/2023).
Masih dikatakan, memang dari kementerian desa disisikan untuk ketahanan pangan 20 persen memang ia mengetahui. Tapi ketua LMDH tersebut tidak tahu Jabung itu dapat berapa, untul tahun 2022 dan tahun 2023.
“Hanya tahu membangun pagar pemakaman sama mondasi, itu saja yang dibangun. untuk selebihnya saya tidak tahu,” sambungnya.
Lebih lanjut, ia juga menegaskan untuk anggaran ketahanan pangan yang di utamakan kan dunia pertanian. Karena pertanian di wilayah Desa Lebakjabung ini merupakan penyangga.
“Termasuk saluran irigasinya bagaimana kemajuan teknologi pertanian bagaimana, perlu diketahui Jabung punya wilayah pertanian luas. termasuk pertanian dalam kawasan hutan, sehingga masyarakat petani hutan butuh tahu sampai dimana sepak terjangnya ketahanan pangan,” papar Achmad Yani yang juga merupakan aktivis peduli lingkungan tersebut.
Namun, ketahanan pangan jangan di artikan tanaman padi saja, termasuk saya memprakarsai menanam apukat itu termasuk salah satunya ketahanan pangan, budaya ikan, mungkin budidaya buah-buah lain di kawasan hutan, sehingga tidak mengandalkan makan dari padi saja.
Disinggung tentang anggaran ketahanan pangan di Desa Lebakjabung apa petani lain telah mengatahui dan menerima bantuan dari Pemerintahan Desa setempat. Ketua LMDH tidak mengetahui dan tidak tahu.
“Tidak pernah tahu, padahal menurut saya, selaku ketua lembaga masyarakat desa hutan, ini artinyakan lembaga pemerintah desa. Seharusnya diundang to untuk RAPBDes dan harusnya diajak ngobrol, karena sadar atau tidak LMDH adalah lembaganya pemerintah desa,” pungkasnya.
Adanya hal itu, dihari yang sama majanews.com berusaha mengkonfirmasi kepada kepala Desa (Kades) Lebakjabung, Kecamatan Jatirejo. Tentang adanya anggaran dana desa ketahanan pangan di tahun 2022. Yang menjadi topik hangat di masyarakat Saat majanews.com mendatangi kediaman kades tetapi pagar rumah dalam keadaan terkunci. Majanews.com Mencoba melakukan konfirmasi via telepon aplikasi Whatsapp (WA). Kades menjawab masih di luar kota.
Diteruskan konfirmasi kepada Agus, diketahui selaku Kepala Urusan Kesejahteraan Masyarakat (Kaur Kesra) Desa Lebakjabung, juga merangkap ketua kelompok tani, juga tidak ada di kediamannya. “Boten wonten Bapak, masih keluar. Kalau pulang biasanya malam,” jelas seorang ibu-ibu yang mengaku istri pejabat desa Lebakjabung Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto tersebut. Hingga berita ini di update.(mif/tim)