MOJOKERTO (majanews.com) – Puluhan warga Gogol Dusun Bangun, Desa Bangun, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. kembali geruduk Kantor Balai Desa setempat, kedatangan warga untuk meminta jawaban tentang dukumen-dukumen pertanahan Desa atau peta kretek yang selama ini dinilai misterius oleh warga, Senin (13/12/2021).
Warga Gogol yang didominasi emak-emak dan bapak-bapak tersebut, ingin menanyakan peta kretek tanah Desa serta letak fisik tanah pengganti, tanah milik bekas Gogol Dusun Bangun di Sungai Mati yang dijual kepada Pabrik Pakerin sesuai Kretek atau Peta Desa dan Buku Letter C Desa Bangun kepada Kepala Desa Bangun.
Untuk kali ini, Warga Gogol diterima Kepala Desa (Kades), Sekdes, Ketua BPD dan Kaur Pemerintahan Desa Bangun.
Nur Qomari, Koordinator Perwakilan warga Gogol mengatakan, kami ke sini hanya ingin menanyakan letak fisik tanah pengganti, tanah milik bekas Gogol Dusun Bangun di Sungai Mati yang dijual kepada Pabrik Pakerin sesuai Kretek atau Peta Desa dan Buku Letter C Desa Bangun kepada Kepala Desa Bangun.
“Adapun yang tanyakan adalah satu, di mana letak Tanah dengan Nomor Leter C 7 dan Nomor Persil 59, dengan Luas Tanah 6.850 persegi. Ke Dua, di mana letak Tanah dengan Nomor Leter C 4 dan Nomor Persil 60, dengan Luas Tanah 12.800 persegi dan ke Tiga di mana Letak Tanah dengan Nomor Lete r C 3 dan Nomor Persil 61 dengan Luas Tanah 7.300 meter persegi,” tegas Qomari.

Mendapat pertanyaan dari Koordinator Warga Gogol, Fanani Sekdes Bangun memberikan jawaban yang membuat warga Gogol kecewa.
Pasalnya, Sekdes mengatakan bahwa, Buku Kretek Desa hilang dan dikatakan kalau pihaknya tidak tau, karena baru menjabat tahun 2017, sedangkan peristiwa itu sudah lama atau pada pemerintah sebelum dia menjabat.
Dalam pertemuan itu, sempat adu argumentasi antara Nur Qomari, Sekdes dan Ketua BPD. Karena menurut Qomari, apa yang disampaikan Sekdes dan Ketua BPD adalah tidak benar.
“Masak Buku Kretek Desa bisa hilang, kalau memang hilang kan seharusnya ada laporan ke Polisi,” tandas Qomari.
Senada juga disampaikan Rusdi, mantan Kaur dan Tokoh masyarakat Desa Bangun. Menurutnya, Pemerintahan Desa Bangun, Kecamatan Pungging terkesan tidak transparan.
“Katanya tadi Buku Kretek Desa hilang, tapi Peta Blok Tanah masih ada, kenapa tidak mau menunjukkan, itu bukti kalau Pemerintah Desa Bangun tidak transparan,” ungkap Rusdi dengan nada geram.

Sementara itu, H.Yasan atau biasa di panggil Loeko Djoyo yang ikut mendampingi warga Gogol meminta kepada Ketua BPD, untuk secepatnya mendapatkan jawaban dari Pemdes Bangun terkait kemauan warga Gogol.
Karena pertemuan tidak membuahkan hasil, Dedik Kepala Desa Bangun Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto menegaskan, kalau semua keinginan warga akan dijawab dalam dua pekan mendatang.
Disinggung terkait keinginan warga Gogol yang ingin mengetahui Peta Blok Tanah dan Buku Kretek Desa, Dedik mengatakan mohon maaf, untuk permasalahan itu saya tidak bisa memberikan komentar, karena baru menjabat.
Hal yang sama, juga disampaikan Fanani, Sekdes Bangun Kecamatan Pungging. Sekdes juga mengatakan tidak tau, karena baru menjabat sebagai Sekdes tahun 2017. Dan pihaknya akan mempelajari permasalahan yang dipersoalkan warga Gogol.
Dalam pertemuan warga Gogol dengan Pemdes Bangun, terlihat hadir Babinsa dan Babinkamtibmas serta Anggota Polsek Pungging. Tamu uandangan tersebut ikut menjadi saksi dalam permasalahan peta kretek pertanahan Desa yang hilang. Pertemuan berjalan aman dan kondusif serta tetap menggunakan Protokol Kesehatan.
Perlu disampaikan, sebelumnya warga juga datang ke kantor Desa untuk menanyakan peta kretek pertanahan milik Desa. Hari kamis 9 Desember 2021, dan dikabarkan oleh majanews.com dengan judul ‘Pertanyakan Letak Petak Tanah Gogol, Warga Desa Bangun Pungging datangi Kantor Desa’ tetapi warga tidak ditemui oleh kepala Desa juga Sekretaris Desa.(dk/tim)