SPMB Ajaran 2025/2026, SMPN Pinggiran di Nganjuk Mengalami Krisis Murid Secara Signifikan

SPMB Ajaran 2025/2026, SMPN Pinggiran di Nganjuk Mengalami Krisis Murid Secara Signifikan

NGANJUK, (majanews.com) – Memasuki system penerimaan murid baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 jenjang sekolah menengah pertama negeri (SMPN) di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemdakab) Nganjuk mengalami krisis murid, krisis murid secara signifikan ini terjadi khususnya pada sekolahan yang ada di pinggiran.

Selain hasil investigasi yang di dapat majanews.com, hal ini juga di benarkan oleh pejabat di lingkungan organisasi perangkat daerah (OPD) Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk selaku Kepala Bidang SMP pada Minggu lalu, ia menyampaikan memang benar di tahun ajaran 2025/2026 ini ada sekolahan di jenjang SMP Negeri di Nganjuk mengalami penurunan pendaftaran murid.

Namun, saat ini pihaknya belum bisa memberi output data, karena dari Dinas Pendidikan juga masih meg input data, bebernya kepada majanews.com.

Hasil pantauan sementara majanews.com, hari ini (11/06/2025), krisis murid secara signifikan terjadi pada dua sekolahan jenjang SMP Negeri di antaranya SMP Negeri 5 Kertosono serta SMP Negeri 2 Ngronggot. kuota dari dua sekolahan tersebut jauh untuk memenuhi pagi yang di tetapkan, akibatnya memberlakukan satu ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar murid kelas VII.

Rudiyanto S,Pd, Selaku Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri 2 Ngronggot yang saat ini di tahun ajaran 2025/2026 di tetapkan sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Ngronggot saat dikonfirmasi di ruangan kerja mengatakan, pada tahun ajaran 2024/2025 SMP Negeri 2 Ngronggot meluluskan 71 murid Kelas XI.

“Dan yang di nyatakan tidak lulus sekolah ada 2 murid laki laki, karena 2 siswa yang dinyatakan tidak lulus karena mereka mengundurkan diri dengan alasan bekerja.” ungkapnya dengan jelas, Rabu (11/6/2025).

Masih dikatakan, kami selaku bapak ibu guru di SMPN 2 Ngronggot sudah tidak kurang kurang untuk mengingatkan dan membujuk rayu 2 murid yang keluar itu tadi agar bisa ikut ujian dan dinyatakan lulus sekolah, ini juga salah satu persoalan yang sangat di sayangkan.

“Karena ujian sekolah kurang 3 bulan, mereka 2 murid menyatakan keluar dan bekerja, sehingga dengan adanya tidak ikut ujian,” sambungnya.

Lebih lanjut, maka pihak sekolah menyatakan tidak lulus sekolah. di System Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026. SMPN 2 Ngronggot hanya mendapat 26 murid saja, dan akhirnya pihak sekolah memberlakukan satu ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar pada kelas VII.

Saat di singgung alasan pendapatan murid turun drastis secara signifikan pada tahun ajaran 2025/2026 di banding tahun lalu, Rudy Kembali menjawab, karena sekolah SMPN 2 Ngronggot ibarat sekolah yang terhimpit, baik terhimpit dari 3 sekolah madrasah dan satu sekolah negeri prambon.

“Karena sekolah menengah pertama negeri 1 prambon tata lokasinya atau jarak dari Ngronggot juga tidak terlalu jauh ditempuh, jadi SMP Negeri 2 Ngronggot hanya mendapat murid dari 2 sekolahan SD Negeri,” tegasnya.

Namun, SDN 1 Tanjungkalang dan SDN 6 Tanjungkalang dan itupun muridnya juga tidak sepenuhnya masuk di SMPN 2 Ngronggot.

“Dan pada tahun ajaran 2024/2025 kemarin SMP Negeri Ngronggot masih mendapat murid sebanyak 58,” pungkasnya.(nyoto)

Clik Disni