MOJOKERTO, (majanews.com) – Produksi ring burung atau pembuatan gelang burung berbagai jenis ring burung di Desa Panggih Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jatim. Beberapa minggu ini jadi rasan rasan miring warga sekitar, pasalnya, dalam produksi mengeluarkan limbah cair yang meluber ke pemukiman warga serta air sumur menjadi keruh.
Informasi yang diterima majanews.com, pembuatan ring burung dari segala jenis diketahui milik Tri Hariono yang ada di Desa Panggih Trowulan telah mendapatkan protes warga yang tidak jauh dari lokasi gudang pembuatan. Protes tersebut adanya limbah cair telah meluber ke pemukiman, dan pembuangan juga di alirkan ke sungai kecil yang bedekatan dengan pemukiman warga.
“Ambune boten enak, banyune limbah mili nang samping omah,” kata warga berdekatan dengan gudang produksi tersebut beberapa minggu yang lalu.
Masih kata warga, untuk aliran sumur yang ia miliki juga berwarna hitam. Bila kamar mandi tidak cepat cepat di kuras hitamnya melekat ke tembok.
Tri Hariono, pemilik pembuat ring burung saat dikonfirmasi adanya limbah yang dikeluhkan warga ia mengelak kalau itu tidak terjadi.
Tidak ada limbah pak, cuman peciren amber, peciran rumah amber jadi hitam.
Ia juga menegaskan memang dalam produksi ring burung sudah jadi, tetapi dalam menempelkan dikasih resin.
“Ambil di jakarta secara online, dan sudah jadi dan tidak ada limbah,” sambungnya.
Disinggung apakah ditempat yang ia produksi menggunakan mesin bubut, ia mengelak sudah tidak menggunakan.
“Itu mesin bekas, sudah saya kembalikan, sudah tidak ada,” pungkasnya.(mif/tim)