MOJOKERTO (majanews.com) – Munculnya gundukan kecil atau dikenal dengan bahasa polisi tidur yang terpasang di Dusun Urung Urung Desa Bening, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. membuat resah warga Dusun Pulorejo. Pasalnya, terpasangnya polisi tidur hingga ada 4 sab dengan jarak kurang lebih 4 meteran membuat warga pulorejo tidak nyaman disaat melintas. disamping itu akses jalan yang terpasang gundukan kecil tersebut tidak ada musyawarah mufakat.
Informasi yang dihimpun majanews.com menjelaskan, terpasangnya polisi tidur (poldur) sudah ada 4 harian di dusun urung urung, tepat berada di depan masjid urung urung. Warga dusun pulorejo yang merupakan satu dusun dengan urung urung merasa dirugikan. Bukan hanya itu, poldur tersebut sempat membuat naas warga pulorejo disaat melintas mengalami pecah ban motor alias bocor.
“Jadi kemarin warga pulorejo ban motornya pecah akibat pakunya gundukan yang ditancapkan di aspal itu,” ucap Roman kepada majanews.com bersama media lain saat dikonfirmasi di rumahnya di dusun pulorejo, desa bening, kecamatan gondang, kamis (14/4/2022).
Lanjut Roman, warga yang melintas di dusun urung urung juga merasa tidak nyaman, karena satu-satunya jalan yang terpasang poldur tersebut yang melintas hanya warga pulorejo.
“Untuk pemasangan ban yang didobel dua terbuat dan dipaku di aspal sebanyak empat lajur tidak ada musyawarah baik antar dusun atau tingkat desa tidak ada. Jadi itu nyuwon sewu geh (red). Sak karape dewe,(red),” kata Roman yang dikenal sebagai dalang tersebut.

Menurutnya, seharusnya tidak dipasang sebanyak itu, cukup satu atau dua saja. Jadi warga bila milintas tidak tersakiti. Ia juga menyebut seorang warga urung urung yang bernma Abdul Jalal, rumahnya di depan masjid, yang warga tahu ialah yang mempunyai ide seperti itu.
“Cobak anda melintas, pasti sakit kena imbas getarannya. Kita sudah meminta kepada pemerintah desa segera dibongkar, hingga sekarang belum dibongkar,” jelasnya dengan nada kesal.
Dihari yang sama, majanews.com berhasil meminta hak jawab terkait poldur yang menjadi resah warga pulorejo kepada kepala (kasun) dusun urung urung desa bening. Menurutnya untuk pemasangan polisi tidur tersebut sudah di musyawarahkan dengan warga sekitar.
“kalau ijin sudah, tapi ya warga sekitar urung-urung, jadi pemasangan itu hanya buat takmir merasa aman. Bila ada mobil atau motor yang melintas supaya tidak kencang-kencang,” jelas kasun diketahui bernama Samsul saat di temui dirumahnya oleh majanews.com juga media lain, kamis (14/4/2022).
Disunggung seorang bernama Abdul Jalal yang mempunyai kepentingan pribadi dalam ide pemasangan gindukan kecil dari Ban bekas, pihak Kasun hanya menjawab bahwa yang memasang adalah pemuda-pemud dusun urung urung sendiri.(dak/tim)