Pembangunan Jalan di Bantaran Sungai Telan Ratusan Juta, Akses Menuju Jalan Sekolah di Nganjuk Justru Luput dari Pembangunan Jalan

Pembangunan Jalan di Bantaran Sungai Telan Ratusan Juta, Akses Menuju Jalan Sekolah di Nganjuk Justru Luput dari Pembangunan Jalan

NGANJUK, (majanews.com) – Keberadaan akses jalan rusak di wilayah Pemerintahan Daerah Kabupaten (Pemdakab) Nganjuk, tentunya masih jadi perbincangan miring dikalangan masyarakat pengguna jalan umum, terlebih keberadaan jalan rusak yang menuju ke sekolahan dalam setiap harinya bagian aktivitas mobilitas para pelajar penimba ilmu.

Hasil pantauan media majanews.com Jumat (21/02/2024). seperti yang terlihat keberadaan jalan rusak di dusun Karanganom Desa Pace Wetan dan Dusun Nggabel Desa Jetis, Kecamatan Pace, diketahui dua akses jalan tersebut dalam keseharian sebagai aktivitas mobilitas para pelajar penimba ilmu di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Pace Nganjuk, dan menuju Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Pace, namun kondisi kerusakan parah hampir 75 persen. dan memasuki musim pembangunan pertengahan bulan Juni 2024 hingga sampai saat ini 2025 Pemdakab Nganjuk belum ada upaya penanganan pembangunan.

Disisi lain, tampak terlihat adanya akses jalan di Dusun Tanjungkalang Desa Tanjungkalang Kecamatan Ngronggot yang tak lain adalah akses jalan milik Pemdakab Nganjuk, jalan tersebut penghubung SMPN 2 Ngronggot kondisinya juga rusak.

Faktanya, diketahui kerusakan akses jalan sebagai mobilitas para pelajar juga belum ada upaya perhatian dari pemangku kebijakan Pemdakab Nganjuk. sejauh mata memandang pada akhir tahun 2024, tampak terlihat keberadaan papan informasi proyek bahwa Pemdakab Nganjuk telah sukses membangun rehabilitasi jalan Pelem- Juono Kertosono (DIF) dengan menelan anggaran sebesar Rp. 554.900.470,00.

Lebih terangnya, diketahui akses jalan tersebut berada di bantaran tanggul sungai berantas Kertosono diduga keberadaan akses jalan juga jauh dari penggunaan mobilitas para pelajar maupun pertanian.

Masrum, Kepala Desa (Kades) Tanjungkalang Kecamatan Ngronggot saat di temui dan dikonfirmasi tentang jalan rusak di ruang kerja mengatakan, pihaknya setiap tahun pasti mengusulkan pembangunan lewat musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang).

“Kami dalam musyawarah bisa di katakan orang paling vocal, dan akses jalan yang menuju sekolah SMPN 2 Ngronggot itu akses jalan milik kabupaten,” ulas Kades.

Masih dikatakan, kami juga sadar bahwa dalam upaya pembangunan tidak hanya melayani tanjungkalang saja, tapi yang di layani juga banyak.

“Pada tahun 2024 ini desa kami tanjungkalang juga tidak mendapat pembangunan dari kabupaten, dan jalan rusak milik pemerintah yang ada di desa kami kurang lebih ada 5 Km an, suwatu misal akses jalan di barat desa tanjungkalang saya usulkan juga belum ada realisasi,” sambungnya.

Lebih lanjut, sehingga pada tahun 2023 kemarin kami mendapat bantuan keuangan dari provinsi Jawa Timur dan kami manfaatkan untuk pembangunan jalan paving.

“Karena akses jalan tersebut menghubungkan jalan sekolah, pondok dan ada perusahaan,” pungkas Masrum kades tanjungkalang.(nyoto)