NGANJUK, (majanews.com) – Keberadaan akses jalan rusak di lingkungan Pemerintahan Desa (Pemdes) Mlorah, Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk. di kecam keras oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Garda Anti Korupsi dan Ketidakadilan (GAKK) DPD Nganjuk. Pasalnya, diduga kuat sejak awal turunnya Dana Desa (DD) 2015, untuk akses jalan gang Desa Mlorah sama sekali tak tersentuh pembangunan yang bersumber dari anggaran Dana Desa (DD).
Hasil yang dihimpun media majanews.com, fakta dilokasi lingkungan sepanjang gang jalan Desa Mlorah Kecamatan Rejoso pada kamis (27/03/2025), terlihat sepanjang akses jalan yang tak lain adalah kepemilikan Desa Mlorah yang masuk gang tersebut hampir 80 persen kondisinya rusak parah.
Jalan Desa itu faktanya juga mempunyai kondisi terjal dan makadan, kurang lebih ada 5 titik gang mengalami kerusakan secara signifikan. selain itu gang desa tersebut juga padat, akses jalan setiap hari penuh aktivitas sebagai mobilitas warga Desa setempat.
Hal ini seperti yang di sampaikan Warga Desa Mlorah kepada majanews.com yang namanya enggan di sebutkan menjelaskan, bahwa jalan di gang Desanya sudah lama sekali tidak tersentuh oleh pembangunan.
“Adanya kerusakan jalan di gang desa kami, maka kami bersama warga yang lain mempunyai inisiatif melakukan iuran secara mandiri telah berupaya mengerjakan jalan dengan cara swadaya masyarakat,” keluh warga, kamis (27/3/2025).
Masih dikatakan, itu pun juga tidak maksimal karena anggaran iuran tidak mencukupi, ada gang di sebelah kami sudah di kerjakan secara pavingisasi, tapi itu pun bukan dari Pemerintah Desa kami, melainkan bantuan dari warga mlorah sebagai pengusaha yang ada di Desa kami yang peduli dengan nasib jalan yang rusak,” sambung warga.
Lebih lanjut, selain itu juga ada pembangunan tapi jalan, “Tapi itu pembangunan dari aspirasi Anggota Dewan,” pungkaasnya dengan penuh rasa kehati-hatian untuk mengucap.
Sumarno Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) GAKK DPD Nganjuk saat berada di lokasi jalan gang Desa Mlorah menyampaikan kepada majanews.com, ia sangat prihatin sekali dengan kondisi jalan gang yang ada di Desa Mlorah Rejoso.
“Menurut saya kok ada yang janggal, apakah selama turunnya Dana Desa (DD) Pemerintahan dlDesa Mlorah tidak melakukan Musyawarah Dusun (Musdus), dan di bawa ke Musyawarah Desa (Musdes),” ucap pentolan LSM GAKK tersebut.
Masih dikatakan, setahu saya Pemerintah Pusat melalui anggaran APBN mengucurkan Anggaran Dana Desa itu sejak 2015 lalu, terus selama 2015 hingga sampai hari ini 2025 akses jalan gang Desa sama sekali tak tersentuh pembangunan.
“Ini bener bener ada dugaan yang sangat janggal,” ungkapnya sembari emosi wajah kemerahan merah.
Lebih lanjut, nahkoda LSM GAKK DPD Nganjuk demi kesejahteraan warga desa Mlorah, kami tidak akan tinggal diam, saya akan berusaha melakukan klarifikasi baik Kecamatan Rejoso, DPMD dan pihak Inspektorat Daerah.
“Bila tidak ada respon atau tidak ada titik temu, maka kami akan menggelar unjuk rasa di depan kantor inspektorat dan meminta audit anggaran yang selama ini untuk apa saja Dana Desa tersebut,” tegas Sumarno.
Ini bukan hanya statmen, masih kata Sumarno, dan koar koar saja, unjuk rasa pasti akan kami gelar. setahu saya capaian Dana Desa yang di terima Pemerintahan Desa Mlorah yang baru baru ini saya kutip itu mendapat saluran sebesar Rp.1.338.073.000 (satu milyar, tiga ratus tiga puluh delapan juta, tujuh puluh tiga ribu rupiah).
“Sebenarnya perolehan Dana Desa di Desa Mlorah itu juga di atas rata-rata di banding Desa lainnya yang mendapat saluran Dana Desa kecil, setahu saya hampir 90 persen jalan milik Desa yang ada di Nganjuk kondisinya sudah layak semua sejak adanya pembangunan memakai Dana Desa,” urainya.
Lebih lanjut, selain itu ini kan juga ada musyawarah tentang pembahasan Rencana Panjang Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) karena ada penambahan masa jabatan 2 tahun, maka penggunaan anggaran dan kinerja Desa Mlorah perlu di awasi semua pihak yang mempunyai kewenangan.
“Baik masyarakat Desa Mlorah, Kecamatan dan termonitor oleh inspektorat Daerah, tujuannya agar penggunaan Dana Desa tepat sasaran.” Pungkas nahkoda LSM GAKK.
Adanya persoalan tersebut, kuli tinta majanews.com berusaha melakukan konfirmasi kepada kepala Desa Mlorah, namun dua hari berturut turut upaya konfirmasi tidak menemukan hasil, dengan alasan kepala desa Mlorah sedang tidak ada di kantor, hingga berita ini ditulis. namun majanews.com akan berusaha mengkonfirmasi dengan tujuan agar pemberitaan imbang.(balance).(nyoto)