Dituding Cemari Lingkungan, Pabrik Karton di Desa Ketamasdungus Kecamatan Puri Buang Limbah Cair Warna Hitam Pekat di Irigasi

Dituding Cemari Lingkungan, Pabrik Karton di Desa Ketamasdungus Kecamatan Puri Buang Limbah Cair Warna Hitam Pekat di Irigasi
STREAMING.

MOJOKERTO, (majanews.com) – Pabrik produksi karton yang ada di Desa Ketamasdungus, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, telah membuang limbah cair berwarna hitam pekat dengan keluarkan bau menyengat di saluran irigasi milik Pemerintahan Desa, hal itu membuat warga resah. Pada Kamis (21/8/2025).

Informasi yang masuk ke redaksi majanews.com, Pabrik produksi karton yang ada di Desa Ketamasdungus, Kecamatan Puri, telah membuang limbah cair berwarna hitam pekat ke saluran irigasi milik Desa, akibatnya warga merasa resah. hal itu di tuturkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Mojokerto.

“Kemarin hari rabu tanggal 20 saya dapat informasi dari warga bahwa pembersihan saluran irigasi oleh pabrik, nah limbah itu yang dikeluarkan,” ujar Totok anggota LSM LIRA saat dimintai keterangan majanews.com saat di balai Desa ketamasdungus, saat klarifikasi kepada Kades persoalan limbah, Kamis (21/8/2025).

Masih dikatakan Totok. Adanya aduan itu dirinya langsung ke lokasi memastikan aduan warga, benar adanya bahwa limbah cair hitam pekat terlihat di irigasi Desa Ketamsdungus, Dan selanjutnya ia mendatangi pabrik karton tersebut.

“Setelah saya ingin ketemu dengan management pabrik tapi pihak pabrik kayaknya keberatan menerima kami,” sambung Totok.

Lebih lanjut, Totok disaat berada didepan pabrik di ajak bicara oleh satpam pabrik supaya meninggalkan nomer telepon, dan ia di kasih nomer telepon oleh satpam yang bernama Muksin.

“Dan saya dimintai nomer telepon dan saya dikasih nomor telepon pak Muksin, tapi sampai saat ini saya tidak dapat bertemu dengan pak Muksin,” tegasnya.

Namun, pihak pabrik karton menurut Totok sering sekali ia mendapatkan laporan dari warga, kalau limbah dikeluarkan di irigasi, dan saluran air irigasi itu mengalir ke sungai Puri.

“Menurut saya limbah itu sudah mengandung limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) hitam pekat, menurut informasi dari warga ikan yang ada di sungai kalau terkana limbah itu mati,” ujar Totok.

Meskipun begitu, Tidak menutup kemungkinan bisa merusak tanaman petani, secara tidak langsung ini merusak lingkungan.

“Bahkan beberapa bulan yang lalu LSM LIRA sudah kirim surat tapi tidak ditanggapi,” pungkas Totok.

Dalam kesempatan yang sama, majanews.com juga meminta keterangan Dwi Siti Kepala Desa (Kades) Ketamasdungus, ia menuding bahwa apa yang dilakukan pabrik adalah mengganggu lingkungan.

“Iya sangat menyayangkan mas karena sangat menggangu lingkungan termasuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) ruko – ruko yang ada disitu yang jual makanan baunya sangat menyengat dan mengganggu sekali,” kata Kades.

Masih dikatakan Kades, pabrik Karton itu sebelumnya sudah pernah di sidak oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kades juga ikut menghadiri sidak tersebut.

“Sudah saya ingat juga untuk pembuangan limbah mintak tolong jangan dibuang kesaluran,” cetus Kades.

Lebih lanjut, pabrik telah mengaku ada pengolahan limbah, tetapi tetap saja dibuang di saluran irigasi yang dekat pemukiman warga.

“Katanya sudah ada sumurnya tapi ya begitu, tahunya saya juga laporan warga Bu ini ada cairan dari CV Sumber Artha seperti itu,” papar Kades.

Kades juga menegaskan bahwa pabrik yang ada di Desa yang ia pimpin merupakan produksi karton, sejak Kades belum menjabat keberadaan pabrik sudah ada.

“Perusahaan ini bergerak di bidang produksi karton, sejak saya belum menjabat sudah berdiri,” ulasnya.

Namun, pihak pabrik juga pernah seperti ini, membuang limbah di irigasi, dengan alasan sumurnya bocor.

“Yang kemarin katanya sumurnya bocor terus saya bilang tolong segera dibenahi, tapi yang saat ini saya belum koordinasi kesana,” pungkas Kades berhijab tersebut.

Untuk mendapatkan hak jawab persoalan pabrik karton dituding cemari lingkungan dikarnakan membuang limbah cair ke irigasi, majanews.com berusaha mengkorfirmasi kepada pihak pabrik, disayangkan ada prosedural yang harus di lalui, dan hanya jawaban security yang media tangkap.

“Saya pak Agus sebagai security disini, kalau ingin bertemu langsung tidak bisa harus membuat janji dulu,” kata security tersebut hingga berita ini ditulis.(mif/tim)