Digelontor Anggaran Ratusan Juta Rupiah, Proyek PISEW Desa Blitaran Sukomoro Nganjuk Diduga Bermasalah

Digelontor Anggaran Ratusan Juta Rupiah, Proyek PISEW Desa Blitaran Sukomoro Nganjuk Diduga Bermasalah

NGANJUK (majanews.com) – Proyek pekerjaan Pengembangan Insfrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) di Desa Blitaran Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk diduga bermasalah, pasalnya seusainya pengerjaan justru mempersulit pengguna jalan.

Hasil investigasi majanews.com, di lokasi pekerjaan Senin (23/12/2024), Pemerintahan Desa (Pemdes) Blitaran Sukomoro di akhir bulan yang lalu tepatnya pada 07 November 2024 telah mendapatkan bantuan dan menyelesaikan pekerjaan yang bersumber dari program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KPUPR) Direktorat Jenderal Cipta Karya di bawah pemangku satuan kerja (Satker) pelaksanaan prasarana permukiman provinsi Jawa Timur.

Tercatat, dengan nama kegiatan PISEW dengan nilai anggaran Rp. 500.000.000,00 (Lima Ratus Juta Rupiah) BOP max 5% BPM, dengan lingkup pekerjaan tembok penahan tanah dan pengurukan sirtu dengan lokasi pekerjaan Desa Blitaran dan Desa Bungur Kecamatan Sukomoro Nganjuk.

Namun, dalam menyelaksanakan pekerjaan diduga bermasalah, permasalahannya tersebut dikarnakan para pengguna jalan justru tidak bisa menikmati akses jalan yang layak. hal ini seperti yang terlihat jelas di lokasi pekerjaan yang sudah diserahterimakan.

Dalam fakta, pekerjaan yang menyebut pengurukan memakai pasir dan batu (Sirtu), namun dalam melaksanakan kerja diduga kuat pihak pelaksana tidak menggunakan pasir dan batu (Sirtu) sebagai bahan urukan jalan, melainkan pelaksana memakai tanah bekas galian pekerjaan Tembok Penahan Tanah (TPT) sebagai urug jalan.

Alhasil, akses jalan tampak becek dan mengakibatkan pengguna jalan yang mempunyai tujuan kesawah kesulitan untuk melintasi akses jalan tersebut.

Sutiyono Kepala Desa (Kades) Blitaran Kecamatan Sukomoro saat berhasil di konfirmasi majanews.com secara tatap muka di kediamannya menjelaskan, bahwa ia tidak menampik akses jalan tersebut becek.

“Ia mas jalan tersebut memang becek, Karena memang tanah bekas galian di naikkan untuk pengurukan jalan, sehingga bila kena air hujan kondisinya becek,” ujar Kades, Senin (23/12/2024).

Masih dikatakan, secepat mungkin kita akan koordinasikan kepada pihak pelaksana, dan kami juga berharap segera ada penanganan untuk pengurukan memakai sirtu.

“Itu pekerjaan TPT yang mempunyai panjang 600 meter di bagi dua, kiri 300 meter dan kanan 300 meter, serta pekerjaan pengurukan tanah,” punglas orang nomor satu di Pemdes Blitaran tersebut.(nyoto)