NGANJUK, (majanews.com) – Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemdakab) Nganjuk harus bisa menerima kenyataan yang ada akibat dugaan kehilangan dua aset terminal bus yang sudah tidak bisa dikelola, serta tidak bisa menyerap pundi pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai inkam pendapatan di lingkungan Pemdakab Nganjuk.
Hasil fakta yang di himpun majanews.com, pada akhir tahun 2014 silam, Pemdakab Nganjuk memiliki dua terminal bus, yakni terminal bus Kertosono dan terminal bus Anjuk ladang. akibat kebijakan yang di ambil para pemimpin pada tahun 2014 yang lalu, asetan terminal bus kertosono tersebut dihilangkan, hingga hari ini 2025 di Kertosono Nganjuk sudah tidak memiliki aset terminal bus.
Selain hilangnya terminal bus Kertosono, hal serupa juga menimpa terminal bus Nnjuk ladang, diketahui pada tahun 2017/2018 tahun lalu, kebijakan Pemdakab Nganjuk mengalih fungsikan asetan terminal bus Anjuk Ladang untuk diserah terimakan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, artinya hingga hari ini 2025 Pemdakab Nganjuk tidak memiliki dan mengelola asetan terminal tersebut.
Tri Hatmoko, selaku Kepala Bidang (Kabid) sarana dan prasarana (Sarpras) Dinas Perhubungan Pemdakab Nganjuk saat di temui dan dikonfirmasi majanews.com di ruangan kerja senin (26/05/2025) menjelaskan, kalau masalah terminal bus Anjuk Ladang itu kan pada tahun 2016 yang lalu.
“Saya belum menjabat di Dinas Perhubungan, setahu saya pada tahun 2016 yang lalu, asetan terminal bus anjuk ladang dinpindah alihkan ke pihak Provinsi Jawa timur. dan pada tahun 2018 asetan terminal bus anjuk ladang sudah di tanda tangani secara resmi bahwa terminal bus anjuk ladang sepenuhnya dalam pengelolaan Provinsi Jawa Timur,” jelas Kabid Sarpras Dishub.
Saat disinggung semenjak terminal bus Anjuk Ladang di serah terimakan kepada pihak Provinsi Jawa Timur apakah ada pundi pundi anggaran terminal bus Anjuk Ladang yang masuk di pendapatan asli daerah (PAD) Nganjuk, Kabid Sarpras Dinas Perhubungan kembali menegaskan tentunya juga tidak ada anggaran yang di PAD yang di serap.
“Karena semua sudah dinkelola pihak Provinsi termasuk parkir,” pungkas pejabat tersebut.(nyoto)