Panen Raya Padi Kota Mojokerto Tembus 641,3 Ton, Begini Kata Ning Ita

Panen Raya Padi Kota Mojokerto Tembus 641,3 Ton, Begini Kata Ning Ita

MOJOKERTO, (majanews.com) – Pemerintah Kota Mojokerto terus meningkatkan ketahanan pangan untuk warga Kota Mojokerto, kali ini, Panen Raya telah di momentumkan oleh Walikota Mojokerto Ika Puspitasari, berlangsung di Lingkungan Kemasan Kelurahan Bluto, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto. Senin (7/4/2025) pagi.

Dalam catatan, Ning Ita panggilan akrab Wali Kota Mojokerto telah memproyeksikan total hasil panen raya padi bulan April 2025 mencapai 641,3 ton gabah dari lahan seluas 272 hektar.

Dalam penjelasan Ning Ita, Kondisi ini diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan pangan warga Kota Mojokerto sebanyak 13.600 ton per tahun dan menekan harga beras di pasaran.

“Sekarang sudah mulai ada yang panen dan kita proyeksikan hingga akhir tahun 2025 nanti terpenuhi sebanyak 4.745 ton dari total lahan pertanian kota seluas 368,93 hektar,” jelas Walikota Ning Ita saat kegiatan panen raya serentak 14 Provinsi di Kelurahan Blooto, Kota Mojokerto,.Senin (7/4/2025) pagi.

Masih dikatakan, dari dokumen RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kota Mojokerto, Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) tercatat hanya seluas 96 hektar.

“Tapi faktanya para petani Kota Mojokerto menanam padi di lahan seluas 369 hektar,” ulas Ning Ita.

Lebih lanjut, Jadi artinya masih banyak lahan pertanian yang belum tercatat di dokumen RT RW Kota Mojokerto yang di sahkan tahun 2023 lalu.

Walikota Ning Ita saat kegiatan panen raya serentak 14 Provinsi di Kelurahan Blooto, Kota Mojokerto,.Senin (7/4/2025) pagi.

“Meski Kota Mojokerto tercatat sebagai kota terkecil nomor tiga dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi se-Indonesia, namun terkait ketahanan pangan masih mampu mencukupi,” tegas Ning Ita.

Komoditas beras per tahun, masih kata Ning Ita, kota Mojokerto itu kebutuhannya 13700 ton tetapi yang tersedia perbulan 2200 ton. Artinya jika dikalikan 12 bulan, ketersediaan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kebutuhannya.

“Kota Mojokerto juga terus berupaya memantau kondisi pasokan dan harga beras di pasar, dengan harapan dapat melakukan intervensi yang tepat waktu untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, kita rutin melakukan operasi pasar murah di setiap lingkungan. Bahkan ada 18 peracangan TPID (Tim pengendalian Inflasi Daerah) yang menjual murah bahan pokok penting (bapokting) yang dibutuhkan masyarakat.

“Harga kebutuhan pokok di Kota Mojokerto mampu ditekan pada harga eceran normal, sehingga tidak terjadi kenaikan inflasi yang melebihi ambang batas yang ditentukan oleh pemerintah,” pungkas Ning Ita.

Perlu diketahui, panen dilakukan di sawah utara Pondok Pesantren Miftakhul Hikmah, dengan melibatkan Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf Batara Alex Bulo, perwakilan Polres Mojokerto, Plh. Sekda Kota Mojokerto, serta pejabat Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.(dak/adv-kom)