Senin, 13 Novemeber 2023.
MOJOKERTO (majanews.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto Jawa Timur terus menggencar berbagai kegiatan dalam mendongkrak perekonomian warga Kota Mokokerto, kali ini, melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DiskopUkmperindag) Kota Mojokerto mengadakan pelatihan akuntansi biaya bagi pelaku usaha warga Kota Mojokerto, berlangsung di Gedung Sabha Mandala Madya Kota Mojokerto. Pada Senin (13/11/2023).
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, dalam sambutan giat pelatihan memaparkan, jumlah UMKM Kota Mojokerto hampir 30.000 yang sudah terdata. Sedangkan untuk industri kecil mikronya itu ada 1000 lebih.
“Tentu dari jumlah tersebut, memang tidak bisa kita fasilitasi semuanya. Namun kita upayakan paling tidak bergantian siapa yang difasilitasi tahun ini, berikutnya nanti siapa,” papar Wali Kota Mojokerto.
Pemerintah Kota Mojokerto terus berupaya, masih kata Ning Ita, bagaimana ekonomi Kota Mojokerto ini bisa terus tumbuh secara signifikan kalau pelaku usahanya ilmunya lengkap dan kompeten.
“Dengan begitu, insha Allah tidak putus di tengah jalan dan bisa naik kelas bahkan bisa berkembang pesat,” harap Ning Ita.
Lebih lanjut, sebelum ke sini, tadi ia lagi syuting video dengan tim dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dari Jakarta.
“Saya bertugas untuk mempromosikan terkait apa saja yang ada di Kota Mojokerto. Bagaimana selama ini Kota Mojokerto dibangun. Tahun ini kita sudah mendapatkan beberapa proyek strategis dari Pemerintah Pusat yang anggaran khususnya untuk membangun creative hub atau pusat kreatif,” papar Ning Ita.
Masih dikatakan, saat syuting video tadi, ia bercerita tahun ini ada beberapa proyek strategis yang didanai oleh Pemerintah Pusat khususnya untuk membuat creative hub dalam rangka mendukung sektor pariwisata.
Namun, hal tersebut bisa terjadi karena potensi Kota Mojokerto ini sebagai Kota yang menghubungkan beberapa daerah di Jawa Timur. Kota Mojokerto ini juga bisa berkembang di sektor pariwisatanya. Maka kalau pariwisata yang menjadi fokus maka ekosistem pariwisatanya harus dibangun agar menjadi pendukung pariwisata.
“Contoh ekosistem pariwisatanya tentu dengan memperbanyak pelaku usaha,” katanya.
Orang nomer satu di Pemkot Mojokerto tersebut juga ingin generasi penerus kita memiliki semangat yang sama dengan saya bahwa pemerintah ini hadir memfasilitasi pelaku usaha Kota Mojokerto.
“Kita jangan bingung lagi jika anak-anak kita belum bekerja, mentalnya anak muda jangan melulu cari pekerjaan tapi bagaimana menjadi anak muda yang memiliki kompetensi,” tegas Wali Kota.
Wali Kota juga menambahkan, tentang jual ijazah saja tidak laku. Ada sarjana tapi saat dites ternyata dinyatakan tidak kompeten.
“Hal ini bisa menjadi pengalaman bagi kita semua untuk mengajarkan keahlian bagi anak-anak kita semua,” tutup Wali Kota Mojokerto tersebut.
Sebelumnya, Kepala DiskopUkmperindag Kota Mojokerto, Ani Wijaya juga mengatakan, pelatihan akuntansi biaya kali ini spesial karena sasarannya adalah sebagian besar pelaku usaha di bidang jasa.
“Mulai dari pelaku usaha makanan, desainer, penjahit, jasa memberikan les, jasa untuk reparasi peralatan dan juga jasa laundry,” kata Ani panggilan akrab pejabat tersebut.
Ia menerangkan, memang untuk akuntansi biaya dan manajemen keuangan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan UMKM di Kota Mojokerto.
“Kota Mojokerto ini, UMKM nya tidak semuanya melaksanakan produksi tetapi sebagian juga adalah memberikan jasa. Hal ini sesuai dengan PDRB Kota Mojokerto. Selama ini yang terbesar adalah dari perdagangan dan jasa,” tutupnya.(dak/adv)