MOJOKERTO (majanews.com) – Adanya tambang batu di Dusun Seketi, Desa Jatidukuh, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Warga merasa resah. Pasalnya, tambang batu tersebut dituding warga telah mengotori air bersih kebutuhan warga sehari-hari menjadi berubah warna kecoklatan (keruh).
Miftakh Khuroji, Peduli Lingkungan Mojokerto mendapat aduan tentang ulah tambang batu yang bikin resah warga Dusun Seketi Desa Jatidukuh tersebut. Keluhan warga terkait air bersih yang digunakan kebutuhan sehari-hari berubah warna menjadi kecoklatan, keluhan dicatat resmi via inbok aplikasi messenger facebook.
Adanya hal itu, Aktivis nyentrik yang mempunyai nama tenar Kotel mendatangi asal muasal aduan dengan menggandeng majanews.com juga media lain, dibenarkan adanya resahan warga itu.
“Oalah poko e wes obral janji tok, red. Perangkat Desa atau pengusahanya,” jelas warga berinisial D dengan nada kesal saat ditemui di Dusun Seketi, bersama aktivis dan media lain, sabtu (5/2/2022).

Masih warga, seharusnya polo (kasun) tahu adanya air seperti ini, “Itukan rumah pak polo, air seperti ini kan tahu,” tegas D, sambil memegang air warna kecoklatan yang mengalir ke beberapa selang menuju ke rumah warga.
D Menambahkan, untuk saluran air terpasang selang ke rumah-rumah warga ada dua wilayah, wilayah RT. 1 dan 2 Yang ada di Dusun Seketi, Desa Jatidukuh, Kecamatan Gondang.
DItempat yang sama, aktivis bersama majanews.com juga media lain di ajak oleh Sutisno, warga Dusun Seketi masuk kedalam kamar mandinya, terlihat air warna kecoklatan di tampung di bak mandi warga tersebut.
“Kalau malam agak bening airnya, tetapi siang ya tambah butek, karena ada aktifitas galian,” jelas Sutisno kepada majanews.com bersama media lain.
Terpisah, adanya keluhan warga, majanews.com berhasil mengkonfirmasi kepada Arifin Kepala Desa (Kades) Jatidukuh disaat berpapasan di area Dusun Seketi, dirinya mengamini air kebutuhan warganya berubah warna menjadi kecoklatan adalah dampak dari galian (tambang batu).

Kades tersebut tidak menjawab banyak apa yang dipertanyakan majanews.com, “Wes gini aja, tak putus langsung aja ke lokasi galian ada mandornya bernama Leri,” ucap Kades sambil di atas motor plat merahnya, karena dirinya tergesa gesa juga meminta maaf. Sabtu (5/2/2022).
Dihari yang sama, penjaga tambang galian batu mengiyakan adanya air keruh yang menimpa warga Dusun Seketi, dirinya mendapat laporan Kades tentang hal itu.
“Untuk air keruh sudah saya buatkan paralon pak, hanya lima atau enam warga yang menggunakan aliran ini,” kata penjaga galian tambang batu yang mengaku bernama Leri saat ditemui di Lokasi tambang, sabtu (5/2/2022).
Penjaga tersebut menambahkan, soal warga terdampak aliran air berubah warna kecoklatan tidak ada yang datang ke lokasi tambang, “Melalui pak lurah menginformasikan ke kita, dan kita mengupayakan,” pungkas penjaga galian tersebut.
Perlu disampaikan, Tambang batu yang ada di Dusun Seketi, Desa Jatidukuh, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto tersebut beberapa hari yang lalu mendapat sorotan aktivis Peduli Lingkungan Miftakh Khuroji. Pihaknya mendapat aduan tentang dugaan galian ilegal telah muncul lagi, dan di update majanews.com tertanggal 1 Februari 2022 dengan judul, ‘Aduan Masyarakat Galian Batu Diduga Ilegal di Desa Jatidukuh Gondang Mojokerto, Aktivis Tindaklanjuti’. Ikuti lanjutan beritanya hanya di media online warta sapu jagat majanews.com.(dak/tim)