NGANJUK, (majanews.com) – Keluh kesah warga Dusun Semanding Desa Gemenggeng,,Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk terus di lontarkan, hal ini disebabkan adanya faktor Dam sungai tak dilengkapi palang pintu hingga mengakibatkan lahan pertanian terdampak banjir, dan akses jalan padat penduduk kondisi rusak menahun tak kunjung ada pembangunan jalan.
Hasil yang digali redaksi majanews.com pada tanggal (16/5/2024) silam, beberapa warga Dusun Semanding Pace ikut berperan serta menyampaikan aspirasi turun jalan yang di tampung oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) LPRI DPC Nganjuk. Dalam penyampaian di muka umum, warga meminta supaya Pemerintah Daerah Kabupaten Nganjuk segera merealisasi pembangunan pintu air yang ada di Sungai Semanding Gemenggeng Pace.
Selain itu warga juga menuntut supaya akses jalan di Dusun Semanding yang tak lain milik Pemda Ngsnjuk segera di bangun, namun hingga memasuki bulan Meii 2025 sekarang, tuntutan tersebut tidak ada kabar tentang terrealisasi, menurutnya akses jalan tersebut sangatlah penting untuk meningkatkan perekonomian di Desanya, selain itu tepat di depan sekolah SDN Negeri Gemenggeng kondisi jalan juga terlihat rusak.
Joko, warga Dusun Semanding Pace saat berkomunikasi dengan media, Sabtu (18/05/2025) mengatakan, warga di Dusunnya sudah merasakan kondisi seperti ini, setiap tahun lahan persawahan milik warga Gemenggeng terancam banjir.
“Banjir yang melanda persawahan dan bahkan masuk di permukiman warga itu akibat dam sungai dusun Semanding penghubung sungai bocor wewenang dari Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWSB), itu tidak di lengkapi palang pintu air, akibatnya arus balik dan mudik air tidak bisa di kendalikan,” beber Joko kepada majsnews.com.
Masih kata joko, akibatnya para petani yang mempunyai lahan persawahan di sekitar dusun Semanding rugi besar, benih tanaman yang sudah di tanam terendam banjir, akhirnya banyak tanaman yang mati dan memulai awal untuk menanam lagi.
“Selain itu kondisi jalan di sepanjang dusun kami juga rusak bertahun tahun tak kunjung ada pembangunan jalan, lagi pula dusun Semanding itu sangat padat penduduk dan jalan tersebut setiap hari selalu di manfaatkan untuk mobilitas masyarakat maupun anak sekolah, saya dan warga dusun Semanding sudah capek merasakan hal seperti ini,” keluh warga tersebut.
Lebih lanjut , dengar dengar dalam waktu dekat ini mau ada aksi turun jalan yang di lakukan aktivis Nganjuk untuk mengkritisi kinerja Pemerintah Daerah Nganjuk, saya sama warga dusun Semanding mau ikut turun jalan.
“Akan kita sampaikan keluhan ini di depan Pemerintah Daerah Kabupaten Nganjuk, saya ingin bertemu Bupati Nganjuk, kalau memang di tahun ini Pemda Nganjuk tidak ada upaya dan merespon keluhan kami, tolong kami dikasih wewenang,” tegas Joko.
Biar kami dan warga, masih kata Joko, kami berupaya membenahi pintu air dengan cara swadaya, “Biar kami dan warga bergotong royong melakukan iuran mandiri untuk membenahi tutup pintu saluran air dam,” pungkas Joko.(nyoto)