MOJOKERTO, (majanews.com) – Keberadaan gudang besar yang ada di Dusun Pandisari RT 1, RW 8, Desa Sawo, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Diduga bodong alias tidak memiliki ijin resmi sesuai undang undang yang berlaku. Namun, warga juga dibuat heran tentang pagar gudang tersebut telah ditempeli logo besar crops marinir Tentara Nasioanal Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), bukan hanya itu, terlihat roda dua dipampang di teras gudang bernopol abdi negara.
Gudang yang diketahui budidaya maggot yang berdiri di wialayah Dusun Pandisari RT 1, RW 8, Desa Sawo, Kecamatan Kutorejo, pada hari kamis (17/7/2025) telah di soal warga sekitar, menurut warga gudang budidaya maggot tersebut diduga limbah mencemari sumur warga. Disisi lain, dalam penelusuran majanews.com Kolis Kepala Desa (Kades) Sawo Kecamatan Kutorejo saat dipertanyakan ijin syarat dan rukun berdirinya gudang, Kades tidak tahu sama sekali.
“Nama perusahaan tidak tahu, tidak pernah izin ke Desa,” jelas Kades saat di balai Desa, Kamis (17/7/2025).
Kades juga menegaskan, dirinya juga pernah meninjau kedalam gudang tersebut, “Begitu saya cek kedalam memang ada bekas penggilingan dan beliau mengemas barang-barang bekas katanya dari pabrik apa gitu seperti drum-drum besar gitu lo,” pungkas Kades.
Dalam kesempatan yang sama, majanews.com juga mengkonfirmasi kepada pihak yang mengaku sebagai pekerja gudang saat di balai Desa, tentang PBG (Persetujuan Bangunan Gedung) juga badan usaha. Ia menghindar dari pertanyaan majanews.com dan mengatakan tidak tahu.
“Waduh saya tidak tahu, saya pelaksana aja,” katanya sambil menghindar dari camera majanews.com saat di balai Desa Sawo. Kamis (17/7/2025).
Disinggung adanya logo Crops mariner TNI AL yang menempel di pagar gudang ia mengatakan itu mungkin yang punya rumah, “Itu mungkin yang punya rumah ya, saya disitu cuman kerja,” cetus yang mengaku bernama Nur tersebut.
Dipertanyakan siapa pemilik tempat tersebut, serta terpampangnya logo crops marinir, dirinya menyebut bukan dirinya pemiliknya, dan juga menyebut sang pemilik Basuki seorang angkatan laut, “Iya, tugas di jakarta,” ujarnya sambil buru buru meninggalkan balai Desa Sawo.
Dihari yang sama, majanews.com mencoba mempertanyakan persoalan status kelegalan gudang kepada Kukuh Camat Kutorejo, pihaknya tidak bisa menjawab dengan rinci, dan supaya awak media sendiri yang bisa mengira.
“Itu berarti Jenengan yang bisa mengira kayak apa, saya tidak bisa komentar banyak,” ujar Camat.
Masih dikatakan, pihaknya fokus tentang masyarakat yang mengeluh, “Saya tidak mau kemana mana, karena keluhuan air kebutuhan hidup,” sambungnya.
Dalam penjelasan Camat Kutorejo, untuk persoalan gudang nantinya yang lain lain ia akan bertindak bertahab. Disinggung apakah pihaknya akan melakukan penelusuran tentang kelegalan gudang dalam waktu yang dekat, Camat tidak fokus tentang hal itu.
“Saya tidak bisa berkomentar, tunggu saja dulu, saya selesaikan keluhan masyarakat dulu. Karena letupan hari ini, saya akan menyelesaikan keluhan masyarakat, yang lain lain belakangan,” pungkas Kukuh Camat Kutorejo.
Perlu di informasikan, adanya keluhan warga Dusun Pandisari RT 1, RW 8, Desa Sawo, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. Tentang dugaan limbah dari gudang dan di protes warga, majanews.com merilis dengan judul:
“Gudang Budidaya Maggot Diduga Limbah Cemari Sumur Warga Sawo Kutorejo, Emak-Emak Tuntut Keadilan” Terupdate pada hari kamis (17/7/2025), ikuti berita lainya lebih menarik hanya di majanews.com.(mif/tim)