Diduga Lepas dari Penanganan, Jembatan di Salah Satu SMPN Nganjuk Butuh Penanganan

Diduga Lepas dari Penanganan, Jembatan di Salah Satu SMPN Nganjuk Butuh Penanganan

NGANJUK, (majanews.com) – Keberadaan jembatan di depan sekolah menengah pertama negeri (SMPN) 2 Nganjuk di jalan Wilis Kecamatan/Kabupaten Nganjuk sangat membutuhkan penanganan rehabilitasi perawatan, fakta dilokasi terlihat kondisi pondasi bagian bawah jembatan tampak memperihatinkan dan mengkwatirkan.

Hasil pantauan majanews.com dilokasi jembatan, walaupun tampak atas jembatan terlihat kondisi baik baik saja, namun tidak bagi kondisi bagian bawah pondasi jembatan, tampak bagi pondasi batu terlihat retak.

Dalam keretakan batu pondasi tak hanya satu titik saja, namun dua kaki pondasi sebagai penyangga jembatan sudah mengalami kerusakan hampir 60 persen, artinya kondisi jembatan satu satunya yang dimiliki SMPN 2 Nganjuk sebagai aktivitas mobilitas para pendidik dan pelajar, dan apabila tidak segera ada penanganan maka kondisi jembatan bisa terancam runtuh.

Salah Aparatur Sioil Negara (ASN) pendidik di SMPN 2 Nganjuk saat di temui majanews.com di halaman SMPN 2 Nganjuk mengatakan, memang tidak di pungkiri bahwa kondisi jembatan bagian bawah tampak mengkwatirkan.

Saat di singgung kuli tinta bahwa kemarin 7 hari yang lalu tampak adanya 4 orang sudah melakukan pengukuran jembatan, apakah itu pihak dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), pendidik tersebut kembali menjawab dengan mengatakan tegas, bukan, itu bukan dari Dinas PUPR.

“Dan kabar yang kami dengar bahwa Dinas PUPR sebagai pemangku kinerja di wilayahnya kelihatanya di tahun ini tidak bisa mengerjakan, itu yang mengukur dari Dinas Pendidikan,” ungkapnya dengan singkat. Jumat (28/2/2025).

Restyan Effendi S,ST, selaku pejabat yang menduduki posisi Kepala Bidang (Kabid) Saran dan Prasarana Dinas Pendidikan kabupaten Nganjuk saat di konfirmasi majanews.com diruangan kerja membeberkan, membenarkan bahwa yang mmengukur jembatan SMPN 2 Nganjuk dari pihak Dinas Pendidikan.

Saat di singgung apakah di tahun 2025 ini bisa terealisasi pembangunan jembatan, ASN yang di nililai sangat berkompeten di lingkungan dinas pendidikan menjawab dengan nada kurang gairah, kalau masalah teknisnya sih sudah ada.

“Tapi masalah realisasi nya untuk dikerjakan kita belum tau, karena kondisi tahun ini juga seperti ini,” jelas pejabat tersebut.

Adanya persoalan tersebut, kuli tinta majanews.com berusaha mengkonfirmasi Ony selaku pejabat Kepala Bidang Bina Marga pekerjaan jembatan dan jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Nganjuk, selaku pihak Instansi yang paling mempunyai wewenang dalam penanganan dan pembangunan jembatan.

Namun sangatlah di sayangkan, kuli tinta majanews com tidak berhasil menemui secara tatap muka pejabat Bina Marga DPUPR selama 1 Minggu berturut turut.(nyoto)