Selasa, 27 Juni 2023.
MOJOKERTO (majanews.com) – Dana Desa tahun 2022 yang diperuntukan dalam program ketahanan pangan di Desa Punggul, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto. Diduga kuat dalam pelaksanaannya ada rekayasa.
“Ada tujuh sumur diperuntukan untuk petani yang di garap oleh pemerintahan desa punggul di tahun 2022 saya lihat ada kejanggalan, karena sumur-sumur itu dibuat manual tapi habisnya tujuh juta lima ratusan,” jelas AB saat mengadu kepada majanews.com, pada jumat 23 Juni 2023 lalu. Ia juga diketahui warga Desa Punggul.
Masih dikatakan, dirinya juga menjelaskan tentang pompa kecil (Alkon) untuk memompa air dari sumur pihak kades disaat ada pemeriksaan dari Pihak Pemerintah Kabupaten Mojokerto ke lapangan yang di pasang bukan milik aset desa, tetapi pinjam kepada petani.
“Iya mas, alkon disel kecil itu saat orang dinas ke lokasi ya yang dilihatkan milik petani,” ungkapnya.
Dipertegas oleh majanews.com tentang Alkon kepada AB, jadi pihak pemerintah Desa tidak beli disaat pemeriksaan yang ditunjukan milik petani. AB menjawab dengan tegas, “Iya mas, pinjam saat itu,” sambungnya dengan tegas.
Lebih lanjut, dalam pembuatan sumur manual untuk petani itu merupakan program ketahanan pangan anggaran tahun 2022, tetapi ada juga sumur tersebut sudah tidak berfungsi. AB juga berpesan kepada majanews.com supaya informasi dari dirinya tidak di sebut nama asli.
“Ada salah satu sumur yang telah lama dibuat oleh petani dengan cara mandiri di Dusun, tetapi di masukan program ketahanan pangan oleh pihak Pemdes di tahun 2022 lalu,” pungkasnya.
Adanya hal itu, Ripin, diketahui sebagai Bendahara Gapoktan Desa Punggul Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto Menjelaskan dengan rinci saat di konfirmasi majanews.com via telephon aplikasi whatsapp tentang program ketahanan pangan di Desa tersebut pada tahun 2022, Selasa (27/6/2023).
“Iya ada tujuh titik sumur dan anggaran pertitik tujuh juta setengah,” jelas Ripin, saat di hubungi via telephon saat majanews.com berada di balai Desa Punggul Kecamatan Dlanggu.
Bendahara Gapoktan juga menjelaskan dalam ketahanan pangan bukan hanya dibuat sumur saja, tetapi ada tanaman bibit lombok. Cuman yang ngelola bibit tersebut ketua PKK, dirinya tidak tau detil.
Disinggung ada kabar bahwa saat pemeriksaan dari petugas Pemdakab Mojokerto ke lokasi sumur-sumur yang ada di persawahan yang tidak ada disel pompa kecil (Alkon), apa benar pihak pemerintahan Desa telah merekayasa untuk mengelabuhi petugas itu, Ripin mengamininya.
“Iya benar, cuman satu sumur tidak ada alkon, jadi pinjam ke warga,” jelas Ripin.
Dihari yang sama, majanews.com melanjutkan konfirmasi kepada Kepala Desa (Kades) Punggul Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto tentang Dana Desa program ketahanan pangan anggaran tahun 2022.
Namun, Kades tidak menjawab dengan lebar karena via telephon whatsapp tidak begitu jelas, sedangkan Kades cuti bersama untuk menyaksikan pertunjukan carnaval di Kota Mojokerto. hanya saja ia mengatakan sedikit untuk program tersebut memang dibuat untuk membuat sumur. Dan semua diserahkan kepada kelompok tani. Ikuti lanjutan berita hanya di majanews.com.(mif/tim)