Proyek DAK 2024 di Pace Nganjuk Gagal Progres, Pengawasan Pihak Instansi Layak Dipertanyakan

Proyek DAK 2024 di Pace Nganjuk Gagal Progres, Pengawasan Pihak Instansi Layak Dipertanyakan

NGANJUK, (majanews.com) – Proyek pembangunan Irigasi Tanah Dangkal (ITD) di lahan persawahan Dusun Patran Desa Pace Wetan, Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk. yang di gadang-gadang bermanfaat mengairi lahan persawahan milik petani justru menyisakan persoalan. ironinya, bangunan tahun 2024 hingga sampai hari ini (29/06/2025) diduga kuat gagal mencapai target progres 100 persen pembangunan.

Hasil informasi yang tertangkap majanews.com, pada Sabtu (28/06/2025) berawal dari obrolan hangat di sebuah warung kopi diwilayah seputaran Desa Pace dengan para petani, salah seorang bercerita, bahwa saat ini bulan Juni sudah memasuki masa kemarau biasanya sulit mendapat air, dan bahan bakar minyak oli untuk diesel mahal. untuk memakai bahan LPG 3 Kg caranya gimana, sebutnya kepada sesama temannya.

Selanjutnya, salah satu temannya mengatakan, kenapa kok bingung, kan sudah ada bantuan dari pemerintah seperti di dusun Patran Pace, “Itu kan memakai listrik, gak perlu mikir diesel LPJ dan solar,” demikian jawaban seorang perani tersebut.

Ditempat yang sama, teman satunya menyaut disela sela masih perbincangan, “Oalah bangunan sejak 2024 sampai hari ini Ya belum selesai mengerjakan, lihaten kalau gak percaya,,” ujarnya dengan sesama teman.

Adanya hal itu, majanews.com melakukan penelusuran apa yang menjadi keluhan para petani, pada Minggu (29/06/2025) dilokasi, apa yang dijadikan perbincangan yang diduga warga desa Pace wetan tersebut benar adanya. Terlihat bangunan proyek irigasi tanah dangkal (ITD) menunjukkan hanya menyelesaikan bangunan utama dan beberapa fasilitas pemasangan pipa FC di lokasi masih tampak upaya pembangunan dengan cara penggalian tanah yang akan di manfaatkan sebagai penahan pipa sebagai sarana aliran air ke lahan persawahan.

Terlihat juga, bangunan tampak prasasty dengan menguraikan, pekerjaan pembangunan ITD dibawah naungan Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk, nama penerima kelompok tani rukun makmur Desa Pace Wetan Kecamatan Pace dengan sumber Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Nganjuk tahun 2024 dengan nilai biaya Rp.150.000.000 (seratus lima puluh juta rupiah).

Dugaan minimnya perencanaan sertà lemahnya pengawasan dan pendampingan ekstra, akibatnya terjebak dalam pusaran perencanaan yang prematur dan pengawasan lintas instansi yang lemah. Fakta yang ada pekerjaan proyek yang seharusnya pada akhir tahun 2024 sudah mencapai target finishing dan bisa di manfaatkan para petani pengguna air.

Akibat dari lemahnya pengawasan dan pendampingan dari pihak yang memiliki kewenangan, proyek ITD memasuki musim kemarau saat ini para petani belum bisa menikmati hasil manfaat dari proyek yang di gadang gadang bermanfaat pada petani pengguna air.

Salah satu sumber internal terpercaya yang mengaku petani dan kelompok tani rukun makmur saat berhasil di temui majanews.com dilokasi proyek ITD yang namanya enggan disebutkan mengatakan, “Tolong ya mas wartawan nama saya jangan di sebut di pemberitaan, saya takut karena saya orang bodoh yang tidak tau apa apa,” ujarnya, Minggu (29/6/2025).

Ia juga mengurai, memang benar proyek Sibel ini belum bisa di manfaatkan, baru 5 bulan ini ada pergantian kepengurusan kelompok tani, alasan belum bisa selesai sampai hari ini.

“Karena di waktu pipa pc dan kran pipa datang pada waktu itu musim penghujan, banjir dan musim tanam padi, kalau banjir kan gak bisa mas untuk membuat galian tanah,” sebutnya

Masih kata sumber internal, kemungkinan besok mas ada musyawarah kelompok tani yang akan membahas lanjutan pekerjaan, pembahasan ini terkait pembagian pipa pc yang akan di tanam di setiap sawah petani.

“Semua bahan material sudah komplit dan tinggal memasang, kalau seumpama di kerjakan sekarang saat ini kan juga musim masa panen padi dan kemungkinan pengerjaan tanam pipa gak sampai 15 hari terhitung mulai hari ini,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, panjang pemasangan mencapai 400 meter , satunpipa pc memiliki panjang 4 meter, jadi saat ini pipa pc yang sudah terpasang mencapai panjang 30 meter, kurangan pemasangan 370 meter,” pungkas sumber internal tersebut.

Perlu di informasikan, majanews.com membuka ruang hak jawab konfirmasi kepada Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk maupun pihak terkait lainnya, sesuai prinsip Kode Etik Jurnalusne (KEJ) yang berimbang. Sebagai media kami berkomitmen menjaga prinsip transparansi dan mendorong akuntabilitas publik atas anggaran negara yang digunakan. Redaksi mengundang klarifikasi resmi Hubungi redaksi via kontak person, arau email: majanews.com.(nyoto)