Minggu, 25 Juni 2023
MOJOKERTO (majanews.com) – Pasar Rakyat Trowulan Kabupaten Mojokerto hampir 6 tahun tidak tersentuh dengan trobosan atau ide-ide cemerlang untuk meramaikan khasanah perdagangan, kali ini, Event Organizer (EO) DK Mustika Ayu pimpinan Dwidjo Kretarto SE, MM. berupaya untuk meramaikan Pasar tersebut, Minggu (25/6/2023) malam.
Dalam gebyar EO DK Mustika Ayu selama bulan Juni ini bisa di katakan cospleng, gimana tidak, dalam ahli kegiatan pihaknya telah mengundang Akustik Show, Dangdut ternama. Bukan hanya itu, dalam gebyar acara ia gelar ketiga kalinya dalam kurun waktu satu bulan.
Lebih uniknya, meskipun giat yang di gelar terkesan condong ke hiburan tetapi tetap menggunakan tema ‘SERSAN SOL SEPATU’, singkatan dari Sarasehan Santai dan Solusi Semua Pada Bersatu, dengan MC ternama Rama Suryantara.
Berlangsungnya even, terlihat hadir Kepala UPTD Pasar Kabupaten Mojokerto, Tokoh Lembaga Adat Desa Bejijong, Pengrajin Patung, Budaya Surya Putra Mojopahit Trowulan, Budaya Sendang Agung Sidoarjo, Ki Sableng Sooko, Praktisi Hukum dari Patroli Surabaya.
Mbah Jo, panggilan akrab pimimpin EO DK Mustika Ayu menuturkan kepada majanews.com, Pasar Rakyat Trowulan dari tahun ke tahun terlihat sepi. Ia tergugah untuk melakulan even seperti ini supaya masyarakat tertarik berkunjung ke pasar ini.
“Pasar Rakyat Trowulan ini sudah lama tidak ada aktifitas layaknya pasar, oleh karena itu saya sebagai warga Mojokerto punya kepedulian untuk ikut serta memajukan Pasar Rakyat ini,” tegas Mbah Jo.
Masih dikatakan Mbah Jo, kami melalui EO. DK Mustika Ayu ini sudah tiga kali melaksanakan even.
Dalam kesempatan yang sama, Samsul, selaku Kepala UPTD Kabupaten Mojokerto mengatakan, Pasar Rakyat Trowulan ini sudah berdiri sekitar 6 tahunan, namun sampai sekarang belum menunjukan aktifitas pasar yang sesungguhnya.
“Monggo siapa saja yang ingin membuka usaha disini dipersilahkan, tidak dipungut biaya, namun apabila dalam 3 bulan tidak ada aktifitas usahanya, maka akan kami putus keberadaannya di Pasar Rakyat ini,” jelasnya.
Lebih lanjut, memang saat awal buka pasar ini sudah banyak yang pesan tempat, namun sampai 3 tahun belum ada aktifitas, maka tempat mereka saya ambil alih lagi.
Sementara itu, Gotro salah satu pengrajin patung yang tidak asing lagi di Mojokerto menceritakan keahliannya memahat dari bahan kuningan dan tembaga, sekaligus menjual manik-manik ala Mojopahitan. Harapannya agar Pasar Rakyat ini cepat ramai, sehingga dapat menjual hasil karyanya.
Masih dikatakan Gotro, bahwa patung yang ia pahat untuk saat ini melayani pesanan dari luar negeri. Ia berharap di gelarnya even seperti ini bisa menarik masyarakat untuk berkunjung ke pasar tersebut.
Sholikhin LBH asal Surabaya yang menyempatkan hadir dalam even yang di gelar Mbah Jo juga memberikan pengetahuan tentang hukum didepan tamu undangan yang hadir, termasuk permasalahan pedagang yang diambil kembali oleh pengeliola pasar manakala ada persoalan hukum.
Suasana hati terhibur makin terasa, karena sarasehan ini dalam jedah waktu selalu diselingi dengan akustik lagu-lagu bermakna kehidupan, yang dibawakan oleh Cak Kiwil, Ki Sableng serta Bang Rama.(Jo/tim)