Lebih dari 1000 Orang di Jawa Timur, Gelar Aksi Damai Tolak Normalisasi atas Penjajah (Israel)

Lebih dari 1000 Orang di Jawa Timur, Gelar Aksi Damai Tolak Normalisasi atas Penjajah (Israel)

Jumat, 14 April 2023.

Streaming.

SURABAYA (majanews.com) – 1000 Orang lebih di Jawa Timur turun ke jalan tolak Normalisasi atas penjajah (Israel) di Sektor Apapun, Jum’at 14 April 2023.

Aksi massa yang tergabung dalam Komite Umat Islam Anti Amerika dan Israel (Kumail) ini terdiri dari penyampaian orasi, yel-yel, dan long march di konjen Amerika serikat dan berakhir di taman hungkul Surabaya.

“Allahuakbar, islam terbesar kemenangan dari Allah, Mampus Amerika, mampus Israel” demikian bunyi yel-yel yang mereka teriakan berulang-ulang sepanjang aksi damai bela Al Quds (Palestina).

Satu persatu Orator naik panggung membakar semangat peserta aksi sekaligus menyampaikan pikiran-pikiran yang mendasari aksi ini di laksanakan.

Aksi massa yang tergabung dalam Komite Umat Islam Anti Amerika dan Israel (Kumail), jumat (14/4/2023).

Diantara yang mereka sampaikan ialah bahwa ;

  1. “Indonesia lahir untuk merdeka dan terus menentang penjajahan di muka bumi.”
  2. “Solusi terbaik bagi Palestina ialah mengembalikan tanah mereka.”
  3. “Merasakan penderitaan orang lain adalah ciri-ciri kita adalah manusia seperti kalimat dari Ali Syariati, yang berbunyi, “Jika kau mampu merasakan derita, berati kau hidup dan Jika kau bisa merasakan derita orang lain, berarti kau manusia.”
  4. Kedatangan peserta dalam aksi ini membawa amarah, sehingga jangan sampai semangat turun.
    “Kita datang membawa amarah, untuk membela mereka di Palestina, ibu-ibu di sini untuk membela ibu-ibu di Palestina, bapak-bapak di sini untuk membela remaja di sana yang masa depannya hancur karena tingkah zalim Israel.”
  5. Ucapan terimakasih kepada pemimpin daerah yang telah tegas menolak pemain Israel menginjakkan kaki di Indonesia. “Kita ucapkan terimakasih kepada Gubernur Bali (I Wayan koster) yang menjadi orang pertama menolak pemain Israel turun ke tanah Indonesia, dan kemudian di lanjutkan oleh gubernur Ganjar terimakasih.”
  6. Persoalan Palestina dan Israel bukan politik ataupun pertengkaran dua kubu.
    “Ini bukan persoalan politik, ini bukan perseteruan dua orang yang sejajar, namun ini perampokan dan perampasan.”
  7. Kepalan tangan dan teriyakan dalam aksi ini memiliki power yang akan sampai kepada pihak terkait, “Kepalan tangan kita punya resonansi dan vibrasi yang akan menembus hati dan sanubari, hingga jangan setengah-setengah ayo teriakkan mampus Amerika, mampus Israel.”

Kepada majanews, Korlap aksi damai Kumail (Husein Segaf) menjelaskan bahwa peserta tahun ini mencapai 1000 orang lebih.

Aksi massa yang tergabung dalam Komite Umat Islam Anti Amerika dan Israel (Kumail)

“1000 orang lebih peserta yang mengikuti aksi hari ini. Mereka datang dari berbagai kota dan kabupaten se-Jawa Timur,” ucap Husein.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa menolak normalisasi dengan penjajah Israel adalah benar dan tidak butuh argumentasi apapun.

“Menolak normalisasi atas Israel itu amat jelas dan tidak butuh argumentasi macam-macam, kebejatan Israel bukan di lakukan 10/20 tahun lalu akan tetapi sampai saat ini dan di lakukan dengan terang-terangan tanpa malu-malu,” tambahnya.

Masih Husein, “Atas dasar itu tidak ada dasar yang logis untuk kita bekerjasama / Normalisasi dengan rezim yang tidak normal ini.”

“Tujuan aksi kami tak lain untuk memperbarui janji kepada bangsa Palestina untuk selalu berada bersama mereka melawan penjajah israel, dan ini rutin kita lakukan setiap tahun, kita konsisten dengan dukungan ini. Dukungan ini tidak bermotif agama atau politik namun murni kemanusiaan. Selain itu dukungan bagi Palestina bagi bangsa Indonesia bukan hal baru, karena para pendiri bangsa telah tegas atas ini,” tutup Husein.(ali/tim)