NGANJUK, (majanews.com) — Kisah kehidupan Mbah Paini (72), wanita lanjut usia asal warga RT 01, RW 02, Desa Buduran, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk. yang butuh perhatian dari Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemdakab) Nganjuk. Dikarnakan Mbah Paini mempunyai rumah yang merupakan katagori Rumah Tidak Layah Huni (RTLH) pada umumnya.
Hasil informasi dan investigasi yang di himpun majanews.com, fakta memperlihatkan terlihat kondisi hunian mbah paini yang mempunyai ukuran 6 meter kali 4 meter. Dalam kreteria benar benar sangat memprihatinkan. Bukan hanya itu, dinding rumah wanita tua itu masih terbuat dari papan kayu dan triplek dengan kondisi tidak baik baik saja.
Kendati demikian, lantai rumah masih terlihat tanah. Namun yang paling menyedihkan bila musim hujan atap rumah bocor dikarnakan genting kondisi memperihatinkan alias sudah angus termakan usia.
Dalam keterangan tetangga Mbah Paini kepada majanews.com pada hari ini Jumat (22/08/2025) mengatakan, setahunya Mbah Paini sudah tidak mendapat bantuan sosial dari pemerintah.
“Mbah Paini dalam sehari hari hidup seorang diri serta memiliki keterbelakangan fisik, pandangan matanya sudah kabur. Mbah Paini mempunyai 4 anak,” ujarnya.
Masih dikatakan, anak Mbah Paini ada yang bekerja di Malaysia dan ada yang bekerja di luar kota. setahu saya anak Mbah Paini yang kerjanya gak sampai luar daerah itu juga datang, tapi setahu saya 2 minggu sekali,” sambung tetangga Mbah Paini.
Adanya persoalan tersebut, majanews.com berusaha mengkonfirmasi kepada perangkat Desa Buduran Bagor, salah satu staff Desa Buduran mengatakan, bahwa Mbah Paini itu sudah mendapat bantuan sosial dari pemerintah.
“Bantuannya berupa uang sebesar Rp 1,8 juta, yang diambil satu tahun sekali, dan diambil setiap bulan september,” ucap staff perangkat tersebut, Jumat (22/8/2025).
Masih dikatakan, dan Pemerintahan Desa setahu saya sudah memberi surat kuasa pengambilan uang kepada keluarga Mbah Paini.
“Yang mengambil kadang anaknya dan terkadang menantunya, memang Mbah Paini itu hidup sebatang kara, dan setahu saya anaknya bekerja di luar kota semua,” jelas staff Desa Buduran
Saat disinggung majanews.com dengan kondisi rumah yang ditempati Mbah Paini merupakan kreteria tidak layak huni, apakah pihak Desa pernah mengusulkan bedah rumah kepada Pemdakab Nganjuk, staff Desa itu menjawab kurang paham.
“Kalau masalah itu saya kurang paham, yang jelas dulu rumah Mbah Paini pernah di benahi dengan cara kerja gotong royong warga,” pungkasnya.
Perlu diinformasikan, dalam kehidupan Mbah Paini (72), wanita lanjut usia asal warga RT 01, RW 02, Desa Buduran, Kecamatan Bagor tersebut seharusnya sudah mendapatkan bantuan bedah rumah dari Pemdakab Nganjuk, dan hal itu sudah diamanahkan di OPD Dinas Sosial. jadi sangat diperlukan pihak yang terakait untuk melakukan pengecekan data keberadaan Mbah Paini, apa ia merupakan warga indonesia atau bukan.(nyoto)