Berdalih Study Tiru di Bali, Pelayanan Kerja Pemdes Kedungrejo Tanjunganom Nganjuk di Non Aktifkan

Berdalih Study Tiru di Bali, Pelayanan Kerja Pemdes Kedungrejo Tanjunganom Nganjuk di Non Aktifkan

Rabu, 24 Januari 2024.

NGANJUK (majanews.com) – Terkabar informasi dari tokoh masyarakat adanya kinerja pelayanan Pemerintahan Desa (Pemdes) Kedungrejo, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk. di non aktifkan selama 2 hari, terkabar dugaan Study tour (Study banding di Bali).

Informasi yang di terima media majanews.com kamis (18/01/2024) lalu, salah satu tokoh masyarakat Nganjuk mengabarkan bahwa kamis siang hingga jumat pelayanan kantor Desa Kedungrejo Tanjunganom non aktif alias libur. sontak hal ini menjadikan penilaian negatif hingga jadi bahan omongan miring tentang tata kelola pelayanan pemerintahan desa yang kurang maksimal.

Menurut sumber majanews.com, seharusnya hal seperti ini tidak boleh terjadi dengan dalih alasan apapun demi menunjang pelayanan kerja yang aktif dan baik. Demikian kata sumber yang enggan menyebutkan nama.

Adanya hal itu, kuli tinta majanews.com pada hari Selasa (23/01/2024) mendatangi kantor Desa kedungrejo untuk konfirmasi terkait Kebenaran verikasi informasi yang masuk di redaksi majanews.com. dua perempuan perangkat Desa Kedungrejo saat ditemui  majanews.com nampak terlihat gugup untuk menjawab pertanyaan media.

Masih perempuan itu, terlihat dengan raut wajah dugaan menutupi apa yang telah terjadi. menurut dua perempuan perangkat desa berdalih bahwa pada hari kamis dan Jumat, kami ada di kantor dan tetap melayani aktifitas seperti biasanya di waktu jam kerja.

“Untuk lebih lanjutnya masnya langsung tanya ke pak sekrtaris desa ( Sekdes ) saja,” ucapnya.

Ditempat yang sama, Bambang selaku Sekdes Kedungrejo Tanjunganom saat memberi keterangan membenarkan bahwa hari Jumat kita seluruh perangkat desa Study Tour di Bali.

“Seluruh perangkat desa berangkat ke Bali pada kamis, kepergian kami juga sudah ijin ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Nganjuk, kalau hari kamis kita masih ada pelayanan mas,” jelasnya.

Masih di katakan sekdes, tujuan dan maksut kita seluruh perangkat desa ke Bali adalah study tiru terkait Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). karena di tahun 2024 ini kita buat Bumdes tentang penyertaan modal yang pertama di Bumdesma dan yang kedua di Bumdes.

“Karena perjalanan Bumdes kita di simpan pinjam, dari awal modal Rp 50 juta dan sampai hari ini sudah mencapai Rp.100 juta, kita berangkat ke Bali sudah ijin ke Pak Camat Tanjunganom. baik secara lisan maupun tertulis,” sambungnya.

Lebih lanjut, kita berangkatkan seluruh perangkat Desa Kedungrejo, dan meninggalkan kepala desa, karena kepala desa saat ini juga masih sakit.

Saat di singgung apakah staf dua perempuan Sinta dan Binti  saat di konfirmasi pada hari Jumat masih di kantor desa sebagi pelayanan, sekdes menjawab bahwa kedua perempuan tersebut juga berangkat ikut ke Bali.(m.yoto/tim)