Begini Cara Sukses Pemberdayaan Ekonomi Tematik di Tingkat Kelurahan Kota Pasuruan

Rabu, 8 Maret 2023.

PASURUAN (majanews.com) – Pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah langkah wajib bagi setiap pemangku kebijakan dan jabatan, agar kesejahteraan rakyat bisa berangsur bisa di wujudkan.

Hal itu seperti yang di inginkan oleh Muspika Bugul Kidul, Kota Pasuruan, Jawa Timur. Mereka ingin mengoptimalkan pemberdayaan UKM.

Yang bisa di lakukan untuk mengoptimalkan pemberdayaan usaha kecil di tingkat kelurahan ialah metode pedampingan tematik pada masing-masing kelurahan dengan memanfaatkaan semua potesi SDM dan SDA yang ada di lingkungan masing-masing berdasarkan hasil analisa dan kajian SWOT.

Sebetulnya banyak potensi wisata yang bisa digali untuk menciptakan pasar bersaing (kompetitif) dari masing-masing Kelurahan di Kecamatan Bugul Kidul. Potensi pasar yang dilaksanakan dengan representatif harus didukung dan dikembangkan, tapi rencana progam seperti ini sering terkendala oleh pembiayaan dan pembinaan.

Agar program berjalan dan tidak berhenti di tengah jalan maka harus ada pendampingan secara tematik bagi UKM. Pendampingan tematik merupakan pembinaan dan pembiayaan secara terpadu dan berkelanjutan yang menekankan pada keterlibatan semua potensi lokal dalam menciptakan segmentasi pasar di sekitar lingkungan itu sendiri.

Pendampingan tematik ini melibatkan beberapa kompetensi dasar masing-masing pelaku usaha (UKM), kemudian di adakan evaluasi rutin setiap kegiatan dan penetapan indikator dari suatu keberhasilan.

Muhammad Saiful Huda, selaku Ketua ranting NU Kelurahan Bugul Kidul mengatakan, ia berharap masyarakat mendapatkan pembinaan serta permodalan.

“Pendampingan tematik dengan pembinaan dan pemberian pinjaman modal usaha pada warga masyarakat di setiap Kelurahan Kecamatan Bugul Kidul diharap dapat mulai bekerja secara profesional dan mempunyai improvisasi untuk menciptakan daya kreativitas yang tinggi,” ulasnya.

Lebih lanjut, dalam pendampingan tematik, belajar membaca situasi tidak semata-mata untuk mencari peluang usaha (learning to know), tetapi juga dalam rangka membangun budaya bekerja dengan profesional (learning to do), untuk mendapatkan keuntungan (learning to be).

“Dan untuk hidup bersama (learning to live together) yang bisa menciptakan pasar lokal dan dapat berefek positif bagi kelurahan-kelurahan lainnya,” tegas petinggi NU wilayah Kelurahan Bugul Kidul tersebut.

Masih dikatakan olehnya, sejauh ini hanya sedikit potensi usaha yang bisa digali di tingkat kelurahan, tidak semuanya bisa tersentuh untuk dikembangkan. Jika semua potensi usaha bisa digali dan dipromosikan maka kesejahteraan ekonomi rakyat bisa diwujudkan.

“Jika semua pihak bergotong-royong untuk mencarikan solusi UKM mulai dari produk knowledge, Packaging, pendanaan, hingga pemasaran, maka semua kendala pengembangan UKM bisa diatasi,” tambah Gus Huda.

Namun, jika program ini berjalan nantinya akan mendorong dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun kelurahan yang mandiri dan swasembada.

“Sehingga konsumen atau pengunjung obyek wisata kelurahan bisa mendapatkan informasi yang update dari setiap produk yang dihasilkan oleh masing-masing kelurahan,” pungkasnya.(ali/tim)