
MOJOKERTO (majanewscom) – Proyek irigasi yang ada dijalan Raya Ketidur, Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Jatim. diduga banyak permainan.
Hal tersebut dituturkan oleh Beni Sutrisno, Koordinator Tim Investigasi LSM GAKK (Garda Anti Korupsi dan Ketidakadilan) Mojokerto.
Menurutnya, saat tim kami ke lokasi proyek irigasi, banyak ditemukan dugaan permainan dalam pelaksanaan pekerjaan proyek diketahui milik Dinas Pertanian Kota Mojokerto tersebut.
“Salah satunya adalah kedalaman pondasi batu yang terkesan hanya sejengkal,” papar pemeduli pembangunan aset milik Negera tersebut, kepada majanews.com bersama media lain di kantornya, Rabu (29/12/2021).

Masih Koordinator Tim Investigasi, sepertinya cara pemasangan batu juga terkesan asal – asalan, “Kalau pelaksanaan pekerjaan seperti itu, jelas kwalitas dan kwantitas proyek sangat diragukan,” tegasnya.
Media ini berhasil meminta hak jawab kepada Heppy Kepala Dinas melalui Khoirul, Kepala Bidang (Kabid) Pertanian Kota Mojokerto, ia mengatakan, kalau proyek irigasi yang ada di Ketidur Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon Kota Mojokerto tersebut, merupakan proyek swakelola dari Kementerian.
“Kita hanya ketempatan, yang mengerjakan adalah Gapoktan Surodinawan,” jelas Khoirul, saat dikonfirmasi majanews.com bersama media lain, Kamis (30/12/2021) di ruang tunggu Dinas Pertanian Kota Mojokerto.
Dipertanyakan Gapoktan dalam pengurusan di wilayah Surodinawan Kota Mojokerto, khoirul menjawab lupa soal nama Gapoktan yang menerima anggran irigasi, “Bangunannya nilainya anggrannya ada yang 30 juta, dan juga ada yang 50 juta, Lupa saya siapa-siapanya yang di dalam Gapoktan,(dak/tim)