Senin, 17 Juli 2023.
MOJOKERTO (majanews.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP) telah menggelar pelatihan tata kecantikan wajah, berlangsung di MPP Gajah Mada lantai 4, pada Senin (17/7/2023), dan berlangsung selama 12 hari.
Dalam giat, Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari meninjau langsung pelatihan tata kecantikan wajah yang di ikuti 20 peserta yang merupakan warga Kota Mojokerto. Pelatihan yang bertujuan untuk menekan angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), yang mana para peserta berusia produktif antara umur sampai 17-35 tahun.
“Pak Zaini harus berkomunikasi dengan BPS ini lo yang sudah kita intervensi, datanya BNBA kita punya kasih ke BPS sehingga ketika melakukan surve untuk mengukur mereka tahu karena pengukuran kan dibandingkan,” ucap Ning Ita sapaan akrab Wali Kota Mojokerto saat meninjau langsung pelatihan kecantikan. Senin (17/7/2023).
Masih dikatakan, mereka butuh support data karena tidak semuanya indikator kinerja makro itu disetiap daerah dilakukan surve. Ada beberapa indikator makro itu sifatnya sistem city ambil daerah mana terus disamakan padahal karateristik setiap daerah berbeda gak bisa kayak gitu.

“Maka kita sebagai penyelenggara pelayanan publik ini yang sudah berjalan program seperti ini masih kita wajib input data mereka yang akan mengolah data kita itu harus dilakukan, kayak tahun kemarin saya koreksi berapa ratus angkatan kerja itu kan ada by name by addressnya semua,” sambungnya.
Lebih lanjut, jadi data kasar yang dibutuhkan oleh BPS itu semuanya di input dari Dinas – dinas sesuai dengan kursi, berhubungan dengan ekonomi kita punya TPID (tim pencari inflasi data) disitu ada satgas pangannya Polres juga, Kejaksaan juga terlibat, Bank Indonesia, OJK nah itu data kasar yang mereka butuhkan input dari kita lalu mereka yang menghitung.
“Kemudian publis mereka setiap bulan punya yang namanya BPS buletin itu yang di upload secara resmi, data inilah setiap hari Senin kayak ini tadi, Senin jam 8 itu selama tidak ada agenda besar yang lain Senin jam 8 itu selalu ada RAKORPUSDA (Rapat Koordinasi Pusat Daerah) seluruh TPID seindonesia,” tegas Wali Kota perempuan tersebut sembari melihat tata cara pelarihan kecantikan.
Namun, Kayak ajaran baru kayak begini menjadi fokus dalam RAKORPUSDA pengendalian inflasi nasional ini terkait dengan biaya pendidikan karena rata – rata yang dikeluhkan para orang tua tahun ajaran baru, belikan seragam sudah berapa.

“Kita bersyukur Kota Mojokerto semuanya sudah diberi gratis setiap anak dapat 3 stel sekolah Negri maupun Swasta kita kasih gratis semuanya dan alat tulis, tas, SPP dan Uang Gedung juga gak ada ini juga termasuk dari upaya pengendalian inflasi tapi daerah lain kan belum tentu kebijakannya sama,” terang Ning Ita.
Kendati demikian, jadi kadang – kadang muncul di BPS BULETIN itu Komponen Penyumbang Inflasi itu muncul seragam sekolah nol koma berapa persen muncul itu, biaya kos muncul kadang – kadang kan kayak anak kuliah itu juga menjadi penyumbang komponen pengungkitnya inflasi muncul itu di Buletinnya BPS.
“Karena kan sudah dapat sertifikat dapat uang saku pulang jadi ilmunya dimanfaatkan, saya titip supaya kita tidak sia – sia dalam membuat program untuk masyarakat kita pastikan bahwa yang kita fasilitasi ini bisa memberikan peningkatan ekonomi buat anda semua sebagai warga kota,” terang Ning Ita di dedapn para 20 peserta.
Ning ita juga menegaskan, jadi kalau belum ada sebuah klinik atau perusahaan yang menggait bisa ditawarkan di medsos ditawarkan di komunitas di teman – temannya nggak usah tarif yang tinggi yang penting orang sudah bisa mencoba keterampilan yang anda miliki. “Ya namanya ini masih perkenalan yang penting nggak usah cari keuntungan yang besar – besar yang penting dikenal orang nanti kalau pelayanannya bagus kan orang ripid order, ya itu biar manfaat,” pungkas Ning Ita.(dak/adv)