Minggu, 2 Juli 2023.
MOJOKERTO (majanews.com) – Gus Dori panitia ziarah makam ke makam asal Dusun Tirim Desa Tampungrejo, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Telah didatangi salah satu keluarga jamaah peziarah yang ia galang. Kedatangan keluarga telah tuding Gus Dori tidak mempunyai rasa berprikemanusiaan.
Informasi yang diterima majanews.com, Gus Dori penanggung jawab keberangkatan ziarah bertujuan wilayah Bangil dengan rute Bangil Mbah Hamid pada hari Sabtu 1 Juli 2023 berangkat pagi telah mengalami musibah. Entah antara musibah tersebut akibat ceroboh seorang supir atau murni musibah, salah seorang jamaah ziarah mengalami luka berat akibat goncangan di dalam Bis saat melintasi sebuah gundukan di sebuah jembatan di daerah Bangil, Pasuruan.
Akibat goncangan keras, masih keterangan keluarga korban, seketika para penumpang yang area bangku belakang terpental dan terjatuh hingga tidak sadarkan diri juga ada yang luka di bagian hidung dan mata.
Dengan kejadian naas tersebut, pihak panitia tetap melakukan perjalanan ziarah yang dituju, tetapi ada 2 korban terlihat parah tidak di bawa ke rumah sakit terdekat atau dilakukan pengobatan sementara. Namun, salah satu penumpang atau peziarah diketahui bernama Ibu Tumini asal Desa Sumengko, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto mengalami luka dalam hingga tidak sadarkan diri, ironisnya dipulangkan oleh Gus Dori (Ketua Peziarah) dengan jasa angkut aplikasi mobil (Grab) seorang diri.
Masih penjelasan keluarga korban, Ibu Tumini pada saat dinaikan jasa mobil aplikasi dengan keadaan sadar dan tidak. Tetapi Gus Dori tidak menunjuk atau menyuruh peziarah lain untuk mendampingi Ibu Tumini hingga sampai di Mojokerto.
“Ini panitia ziaroh kurang ajar, tidak berprikemanusiaan. Saat musibah di area Bangil Pasuruan, Ibu saya salah satu korban goncangan keras didalam bis, dan ibu jatuh akibat benturan keras. Dan dipulangkan dengan mobil grab sendiran tidak didampingi siapapun, padahal ibu saya antara sadar dan tidak,” jelas hadak keluarga Ibu Tumini asal Desa Sumengko Jatirejo. Saat menjelaskan kepada awak media di kediamannya. Minggu (2/7/2023) pagi.
Tim majanews.com hari ini, Minggu 2 Juli 2022 juga diajak mengkonfirmasi dan klarifikasi kepada Gus Dori panitia ziarah asal Dusun Tirim Desa Tampungrejo. Hal itu dilakukan supaya mendapatkan jawaban yang menimpa Ibu Tumini.
“Sampean saya tuding tidak berprikemanusiaan, karena apa, ibu saya dinaikan grab dengan keadaan sakit tidak bisa jalan antara sadar dan tidak,” kata hadak dengan nada keras saat mendatangi kediaman Gus Dori panitia ziaroh di Dusun Tirim Desa Tampungrejo. Minggu (2/7/2023) sore.
Masih perkataan Hadak didepan Gus Dori, seharusnya sebagai panitia harus bersikap kemanusiaan. Tidak membiarkan Ibu Tumini dalam kedaan kesakitan dirasa dan terkapar didalam kendaraan pulang ke mojokerto sendirian.
Gus Dori juga mengatakan, dalam pemberangkatan ziaroh ke Bangil Mbah Hamid menggunakan jasa bis Gading Putra Sejahtera (GPS) yang beralamat di Desa Gading, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Dalam musibah yang menimpa peziarah disaat melintasi gundukan jembatan di wilayah Bangil.
“Gading Putra Sejahtera punya kaji Dullah,” jelas Gus Dori panitia peziarah tersebut sambil menunjukan kwitansi sewa bis keberangkatan tertanggal Sabtu 1 Juli 2023 pagi. Ia juga mengatakan sopir pada saat ke wilayah Bangil bernama Rodi.
Terkabar informasi, disaat dalam perjalanan ziarah sopir tersebut ngebut hingga ada gundukan saat dilintasi para penumpang area kursi belakang terpental hingga menatap atap bis dan terjatuh. Gus Dori mengelak disaat itu hanya kecepatan anatara 30-40 KM. Ikuti berita menarik lainnya hanya di majanews.com.(mif/tim)