Kamis, 22 Juni 2023.
PASURUAN (majanews.com) – Pada hari Rabu, tanggal 21 Juni 2023, sekitar jam 08.02 WIB, Polsek Sukorejo menerima laporan dari seorang warga bahwa seorang bayi laki-laki tanpa identitas ditemukan di tepi jalan jurusan Sukorejo – Bangil, yang terletak di Dusun Lecari, Desa Lecari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan.
Menurut saksi-saksi yang ada, Lutfia Mas’adah dan Jelita Safira April Yanti, bayi tersebut ditemukan dalam keadaan hidup dengan berat 3,6 kg dan panjang 46 cm. Bayi tersebut terbungkus kain sarung warna hijau dan kain batik (jarit), serta ditemani oleh satu pak pempers. Bayi itu kemudian dibawa ke rumah Kepala Desa Kalirejo sebelum akhirnya dilarikan ke Puskesmas Sukorejo untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Berdasarkan kronologis kejadian, pada hari Selasa, 20 Juni 2023, sekitar jam 15.00 WIB, seorang wanita bernama Suhermin yang sedang hamil hendak melahirkan. Dibantu oleh seorang pria bernama Yunus, Suhermin dibawa ke Puskesmas Tutur, dan pada jam 17.07 WIB, Suhermin melahirkan seorang bayi laki-laki. Setelah proses persalinan selesai, Suhermin dan Yunus merasa malu karena belum menikah secara sah, sehingga mereka memutuskan untuk membuang bayi tersebut.
Sekitar jam 22.30 WIB, Yunus membawa bayi tersebut ke tepi jalan di Sukorejo dan membuangnya sebelum kembali ke Puskesmas Tutur untuk menemui istrinya. Pada hari Rabu, 21 Juni 2023, sekitar jam 07.00 WIB, Suhermin keluar dari Puskesmas Tutur dan kembali ke rumah Yunus di Desa Dawuhan Sengon, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.

Pelaku, Yunus Mustofah dan Suhermin, akhirnya berhasil ditangkap pada hari yang sama, sekitar jam 17.30 WIB, di rumah Kepala Desa Hermanto Susilo, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Kapolsek Sukorejo beserta anggota polisi mengamankan kedua pelaku dan melakukan interogasi. Kedua pelaku mengakui perbuatan mereka, dan selanjutnya diserahkan ke Polres Pasuruan untuk penyidikan lebih lanjut.
menanggapi peristiwa ini, Abdul Basid, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sukorejo, merasa prihatin dengan temuan bayi tanpa identitas di Pasuruan. Ia menhimbau kepada masyarakat agar kejadian serupa tidak terulang di masa yang akan datang.
“Saya menghimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dan senantiasa meminta bimbingan kepada para kiyai atau ulama dalam menghadapi permasalahan yang kompleks seperti ini,” katanya.