Senin, 19 Juni 2023.
MOJOKERTO (majanews.com) – Kepala Dinas (Kadis) Parawisata dan Kebudayaan Pemerintahan Kabupaten (Pemdakab) Mojokerto. Beberapa minggu ini menjadi rasan-rasan hangat dilingkup Pemerintahan Kabupaten Mojokerto. Pasalnya, nahkoda parawisata tersebut diduga telah terima hasil pungutan liar (Pungli) retribusi hasil dari wisata-wisata yang ada di wilayah kabupaten Mojokerto.
Informasi yang diterima majanews.com, adanya dugaan uang setoran dari kordinator wisata-wisata yang ada di wilayah Kabupaten Mojokerto. Hasil setoran tersebut dugaan dari Pungli retribusi wisata.
“Kemarin saya dengar uang setoran masuk ke Kadis itu setiap hari senin, dan semua kordinator menghadap sendiri ke Kadis kadang-kadang ya ke kabag parawisata,” buka sumber yang juga Aperatur Sipil Negara (ASN) di PemdaKab Mojokerto tersebut kepada majanews.com, dan nama asli ia juga minta di rahasiakan. Jumat (16/6/2023).
Masih sumber majanews.com, dalam dugaan setoran itu di tiap senin mencapai 5 jutaan.
“Yang disetorkan saya dengar kemarin 5 juta lebih tiap seminggu sekali, yang terbesar kayaknya wisata kolam pacet padusan,” sambung sumber tersebut. Ia juga berpesan cat aplikasi Whatsapp (WA) dengan majanews.com sebelum temu darat supaya di habus segera.

Adanya kabar tidak sedap tentang pejabat tinggi Dinas Parawisata, majanews.com berhasil mengklarifikasi apa yang menjadi topik hangat tersebut. Norman Handhito Kadis Parawisata Pemdakab Mojokerto menampik semua apa yang dipertanyakan majanews.com, petinggi Dinas Parawisata tersebut mengatakan bahwa kalau dirinya menjawab katanya membela diri.
“Kalau saya menjawab katanya membela diri katanya subyektif, makanya jangan bertanyak kepada saya. Tanyaklah orang-orang yang ada di lapangan itu,” elak Norman saat dimintai keterangan majanews.com bersama media lain di ruangan kerja Kabid Antor Dinas Parawisata Kabupaten Mojokerto. Senin (19/6/2023).
Masih dikatakan Norman, kalau perlu yang ngomong di konfrontir katanya orang-orang yang ngasih saya.
“Itu paling jentel, yo mesti ae gak berani?. Berarti kamu pengcut, kamu mengatakan onok ngene onok ngene tapi ketika di konfrontir kamu menyerahkan kepada siapa,” jelas Norman juga didampingi Antor Kabid Parawisata tersebut
Lebih lanjut, pejabat tertinggi di Dinas Parawisata tersebut mengatakan paling males ada urusan yang di nilainya kurang jelas seperti apa yang dipertanyakan majamews.com. kata Norman dengan nada sombong.
Saat disinggung oleh majanews.com tentang berapa nilai pendapatan di wisata pacet dan wisata lain yang ada di wilayah Kabupaten Mojokerto, Pejabat tersebut tidak menjelaskan dengan rinci berapa nilai angka yang masuk di Pendapatan Daerah khususnya di wisata-wisata yang ia nahkodai.
“Saya buka catatan, saya kalau bekerja se baik mungkin, saya tidak pernah ngurusi omongane orang. Yang penting senantiasa saya kerja sebaik mungkin,” sambungnya.

Norman tidak menjelaskan dengan rinci apa yang di pertanyakan oleh majanews.com, ia hanya membuka selembaran kertas juga handphon milik pribadi Kabid Parawisata tentang laporan harian yang di terima.
Dipertanyakannya ada informasi yang diterima oleh majanews.com, ada dugaan beberapa kordinator wisata-wisata yang ada di Kabupaten Mojokerto setiap hari senin membawa sejumlah uang tunai yang di bawa kepada Kadis Norman, ia mengelak bahwa hari senin memang ada rapat-rapat tetapi bukan ada maksut lain.
“Kalau mereka kesini memang jaduwal mereka menghadap ke kami rapat bersama-sama kadang di ruangan saya kadang disini,” jelasnya.
Ia menambahkan, soal rapat yang digelar oleh Dinas Parawisata hanya membahas gimana caranya PAD harus terlampui.
“Yang kedua, saya pastikan jangan sampai ada retribusi selain dari tiket dan prin out pos,” tambahnya.
Perlu diinformasikan, majanews.com warta sapu jagat akan mengupas tuntas atas informasi dari masyarakat terkait dugaan-dugaan yang merugikan masyarakat juga Negara. Dan Ikuti berita menarik lainnya hanya di majanews.com.(dak/tim)