2 Tahun Tak Ber Operasi, BUMDes Jatirejo Loceret Nganjuk Terkesan Mati Suri

2 Tahun Tak Ber Operasi, BUMDes Jatirejo Loceret Nganjuk Terkesan Mati Suri

Selasa, 5 Maret 2024.

NGANJUK (majanews.com) – Pencanangan program Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Pemerintahan Desa (Pemdes) Jatirejo Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. dalam upaya mengembangkan management tata kelola management suwatu Badan Usaha Milik Desa dinilai belum maksimal. Pasalnya  2 tahun lebih Bumdes Jatirejo terkesan mati suri.

Hasil pantauan majanews.com di lokasi Bumdes Desa Jatirejo, pada Selasa (05/2/2024), tampak keberadaan bangunan berdiri megah  dengan dilengkapi isi perabotan beserta kelengkapan pertokoan dengan bertuliskan papan nama (Bumdes Djatie Mart).

Selain itu, keberadaan lokasi Bumdes Jatirejo juga memiliki tata letak lahan usaha yang sangat strategis. serta di tunjang dengan halaman yang sangat luas hingga mencapai Hetar, namun usut demi usut keberadaan Bumdes Jatirejo ibarat mati suri alis tak ber operasi.

Seperti yang di sampaikan salah seorang pengusaha penjual ikan hias saat di temui majanews.com, menurutnya, semenjak ia kontrak di sebelah Bumdes Jatirejo, usaha tersebut kurang lebih 2 tahun ini sudah tak ber operasi.

“Karena saya disini sudah 2 tahunan, itu saja yang saya tau dan untuk hal yang lain saya kurang tau ya mas,” bebernya kepada majanews.com, Senin (5/3/2024).

Untuk mendapatkan hasil informasi yang aktual, kuli tinta majanews.com mendatangi Kantor Desa Jatirejo Loceret, Ady salah satu Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) tak menampik dan membenarkan bahwa Bumdes Desa Jatirejo sampai saat ini tak ber operasi.

Lebih lanjut Adi menjelaskan, Bumdes Jatirejo sejak didirikan dan diresmikan hanya ber operasi kurang lebih hanya 1 tahun.

“Kalau gak salah mulai beroperasi sejak tahun 2021, kalau di hitung sampai sekarang ya 2 tahunan tak di manfaatkan,” jelasnya. Selasa (5/3/2024).

Masih dikatakannya, tak beroperasinya Bumdes Jatirejo karena ada dugaan kurang adanya kesepahaman.

“Dan dulu seingat saya juga pernah sampai terjadi saling lapor melapor, untuk lebih jelasnya lebih baik mas langsung saja konfirmasi kepada Kepala Desa atau mungkin bisa temui Ketua Bumdesnya,” pungkasnya.(nyoto)